Melatih Anak Berpuasa, Orang Tua Dialog Dengan Putra-Putrinya, Ini Kata Psikolog!

- 9 Maret 2024, 12:00 WIB
Tips sehat agar anak tetap kuat selama berpuasa/ANTARA/Istimewa
Tips sehat agar anak tetap kuat selama berpuasa/ANTARA/Istimewa /

PRIANGANTIMURNEWS - Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), memberikan panduan langkah-langkah untuk membiasakan anak-anak dengan puasa.

Salah satunya adalah melalui pemberian pemahaman mengenai signifikansi puasa dalam diskusi awal dengan anak. Novi, yang berbicara di Jakarta pada Jumat, 8 Maret 2024, menekankan bahwa pemahaman anak bukanlah hasil dari sekadar memberikan nasehat atau mendoktrin.

Dia merincikan bahwa anak-anak perlu dipahamkan mengenai makna puasa, termasuk keutamaan dan manfaatnya seperti kesehatan dan pengendalian diri.

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Keramas Jelang Puasa Ramadhan 2024, Lengkap Tata Caranya

Pemahaman ini juga mencakup kesadaran akan manfaat puasa bagi orang lain selama bulan suci Ramadhan, seperti melakukan kebaikan sederhana dan beramal.

Selanjutnya, Novi menyarankan orang tua untuk membuka dialog dengan anak-anak mereka guna mencapai kesepakatan apakah mereka bersedia mencoba berpuasa bersama-sama.

Kesepakatan ini mencakup detail waktu berpuasa, seperti apakah mereka akan berpuasa dengan penuh, setengah hari, ataukah ada aturan lainnya.

Baca Juga: H-7 Menuju Bulan Puasa 1445 H/2024, Berikut ini Doa Menyambut Ramadhan, Bacakan Ditanggal 1

"Setelah tercapai kesepakatan, buatlah acara kecil yang meriah sebagai bentuk penyambutan Ramadhan bagi anak-anak. Hal ini akan membuat mereka merasa bahwa momen ini sangat istimewa dan penuh tantangan," ungkapnya.

Novi juga menyarankan agar orang tua aktif mendengar pendapat dan kesan anak-anak setelah menjalani puasa. Bagi anak-anak yang baru belajar berpuasa, diberikan kesempatan untuk merenungkan pengalaman mereka.

Pertanyaan seperti kapan momen tersulit, bagaimana mereka mengatasi, apa yang mereka rasakan, dan apakah ada pengalaman istimewa bisa membantu mereka memahami bahwa puasa memiliki makna tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

Baca Juga: Ilmuwan Jepang Ungkap Puasa Ramadhan dapat Mencegah Tubuh dari Penyakit Kanker

"Dengan cara ini, mereka akan menyadari bahwa berpuasa memiliki arti mendalam dan dampak positif tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitarnya," katanya.

Novi menekankan pentingnya bagi orang tua untuk memberikan pelatihan berpuasa dengan bertahap sesuai kemampuan anak-anak.

Dia mengingatkan bahwa berpuasa penuh kewajiban hanya berlaku bagi yang telah mencapai usia baligh. Bagi anak-anak yang masih belajar, terutama yang kesehatannya membutuhkan perhatian khusus, dianjurkan agar berpuasa dengan memperhatikan asupan cairan dan kebutuhan kesehatan lainnya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x