Oknum DPRD Luwu Timur Sulsel Diduga Aniaya Karyawan SPBU

8 Mei 2022, 19:08 WIB
Tertangkap kamera CCTV Wakil Ketua DPRD Lutim saat sedang cekcok dwbgan pegawai SPBU/Instagram @nstr_feed /

PRIANGANTIMURNEWS - Sebagai wakil rakyat harusnya anggota DPRD bisa menjadi contoh tauladan bagi rakyatnya.

Tetapi tidak dengan oknum anggota DPRD di Luwu Timur Sulsel, dia malah melakukan tindakan tak terpuji melakukan penganiayaan terhadap petugas SPBU.

Tindakan itu bukan hanya mencemarkan marwah nama sebutan wakil rakyat, tetapi juga telah merusak nama Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secara luas khususnya DPRD Luwuk Timur.

Baca Juga: CATAT, Inilah Jadwal Lengkap Futsal SEA Games 2021, Mulai 11 Mei 2022

 

Hal tersebut pun terjadi bahkan viral di media sosial Instagram ada seorang oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur Sulawesi Selatan (Sulsel) ber inisial US diduga menganiaya operator SPBU Wasuponda, Luwu Timur. 

"Aksi penganiayaan yang dilakukan US, terekam kamera CCTV SPBU. Korban kemudian mendatangi Polres Luwu Timur untuk membuat laporan polisi."dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @nstr_feed Minggu 8 Mei 2022.

"Awalnya yang melakukan aksi yang tidak terpuji itu dilakukan seorang sopirnya US yang memukul, kemudian US ikut memukul, korban." kata salah seorang sodara korban.

Baca Juga: Kasus Subang Terkini, Lambatnya Pengungkapan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Ternyata...

Menurut sodara korban, penganiayaan bermula ketika US datang ke SPBU Wasuponda untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, tapi saat itu, operator SPBU tidak melayani karena ketersediaan pertalite di SPBU tersebut terbatas dan hanya diperuntukkan untuk kendaraan emergency seperti ambulance.

"Yang ada hanya pertamax, tapi US ngotot minta pertalite, karena tidak dilayani US dan sopirnya emosi lalu turun memukul pengawas SPBU," ujarnya.

Sementara itu diungkapkan salah satu pengawas SPBU, Rudi, yang jadi korban penganiayaan mengatakan US berkali kali berusaha memukulnya, namun masih dapat dihindari. Kemudian datang sopirnya ikut memukul dan menendang.

Baca Juga: Sering Tidur Malam Sambil Main HP? 4 Perubahan Mungkin Saja Terjadi, Yuk Kenali!

"US datang menggunakan mobil dinas plat merah, dia memaksa beli pertalite, dia kemudian membentak mengatakan 'kau tidak kenal siapa saya? dan mengancam menutup SPBU, lalu memukul saya," kata Rudi.

Rudi mengaku sudah berada di Polres untuk membuat laporan. Dia membawa hasil visum dan masih merasakan sakit pada lengannya akibat penganiayaan tersebut.

Ironisnya meski ada bukti rekaman CCTV US ngeles alias membantah melakukan penganiayaan terhadap pengawas SPBU Wasuponda. US kemudian menceritakan kronologi kejadian itu.

"Bohong itu. Tidak ada pemukulan. Hanya cekcok mulut. Saya sampaikan pada petugasnya untuk memastikan stok pertalite untuk emergency selalu tersedia. Itu saja," ujar, US.

Baca Juga: STY Temukan Kelemahan Sendiri!! Evaluasi Besar-besaran Telah Dilakukan, 3 Poin Ini Siap Diperbaiki!!

US kembali menyebut bahwa tuduhan penganiayaan yang dialamatkan padanya adalah bohong. "Bohong itu, tidak ada penganiyaan.

Terpantau di dalam sebuah video yang beredar ada salah satu seorang karyawan sedang memperhatikan di sela kerumunan orang dan terlihat sebuah mobil dinas plat merah sedang berhenti dan posisi lampu belakang sedang menyala.

Kemudian ada seseorang yang turun dari kendaraan palat merah itu kemudian menghampiri orang yang sedang berkerumun. Disaat itu seorang karyawan SPBU mundur seolah ketakutan, namun ia terlihat penasaran terus menengok ke ara kerumunan.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @nstr_feed

Tags

Terkini

Terpopuler