Tiga Perwira Dicopot Terkait Kasus Kematian Brigadir J, Ini Sosok dan Kiprahnya

27 Juli 2022, 20:25 WIB
Sosok tiga perwira tinggi yang dicopot jabatannya terkait dengan kasus kematian Brigadir J. /Tangkapan layar YouTube BEDA NGGAK/

PRIANGANTIMURNEWS - Siapakah Sosok Tiga Perwira Polri yang dicopot dari jabatannya terkait kematian Brigadir J yang ditelusuri oleh tim ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Tiga perwira yang dicopot tersebut Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy sambo, Kepala Biro Pengamanan internal, Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

Tiga orang ini diduga selama ini menutupi bukti yang ditemukan di lokasi kejadian kematian Birgadir J.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Menarik Peringati Tahun Baru Islam 2022, atau 1 Muharram 1444 H, Download GRATIS DI SINI

Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Wahyu Seno, Kombes Pol Budhi Hardi Susianto, orang yang diduga merekayasa penyelidikan CCTV.

Sebelumnya, yang mengatakan bahwa CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo rusak dan hal ini sudah terjadi selama lebih dua minggu karena recordernya sedang rusak

Namun, tak sampai 3 hari saja kebenaran CCTV dikatakan mati ternyata berbanding terbalik dengan penemuan tim penyidik melalui Irjen Dedi Prasetyo.

Baca Juga: Daftar Pemain Bali United BRI Liga 1 2022 2023, Skuad Juara musim Lalu Banyak Bertahan

Kebohongan Budi Herdi Susianto akhirnya telah tercium.

Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan CCTV yang bisa membongkar kejadian polisi tembak polisi sangat jelas.

Penemuan ini membuktikan kalau Budi Herdi Susianto bersekutu dengan dua tersangka lainnya.

Padahal Budhi Herdi Susianto adalah Kapolres Metro Jaya Jakarta Selatan yang baru memulai masa jabatannya di tahun 2021 kemarin.

Baca Juga: SATU KALI KLIK, Link Download Kumpulan Twibbon Sambut Tahun Baru Islam 2022, Bingkai Menarik Tersedia di Sini

Alasan Budi Herdi Susianto ikut menutupi fakta kematian Brigadir J, memang masih belum diketahui.

Sosok Budi Herdi Susianto, pria kelahiran 1974 ini, adalah lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1996.

Selain menempuh pendidikan Akpol selama tiga tahun, Budi Herdi Susianto juga pernah menjalani beberapa studi kepolisian.

Yaitu PTIK, sekolah lembaga kedinasan dan pendidikan akademik Polri, kemudian SAFRIN, Sekolah Staf Pimpinan lembaga pendidikan, dan pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Tokyo, Disambut Menteri Luar Negeri Jepang

Yang membanggakan Budi Herdi Susianto adalah lulusan terbaik di SESPIMTI tahun 2021 lalu.

Untuk jabatan Budi Herdi Susianto memiliki sederet catatan baik berbagai peran telah Ia Jalani.

Seperti menjadi Kasat Lantas, Kanit Resintel, Kasat Reskrim, Kapolsek, KaSubbag, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan sejak tahun 2021 kemarin.

Dari segi prestasi Budhi Herdi Susianto termasuk anggota polisi yang hebat.

Setelah dipercaya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan, Budhi Herdi telah mengungkap banyak kasus seperti menangkap tukang somay yang menjadi pelaku pencabulan di daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Resmi Di Tutup

Mengungkap pembunuhan di TPU Kober Ulujami, meringkus Roby Geisha terkait kasus obat-obatan terlarang dan membongkar kasus promo miras holywings.

Selain Budhi Herdi Susianto, nama Irjen Ferdy Sambo adalah orang yang paling ramai dibicarakan dalam kasus kematian Brigadir J.

Karena saat ini diketahui, Ferdy Sambo diduga menjadi dalang kasus tewasnya Brigadir J.

Irjen Ferdy Sambo merupakan Perwira Polisi lulusan Akpol 1994 yang berpengalaman di bidang reserch.

Baca Juga: Melompat dari Flyover, Muhammad Aldi Hilang Terseret Arus Kali Banjir Kanal Barat

Soal jabatan, Ferdy Sambo banyak menerima kepercayaan dan ditugaskan di berbagai tempat.

Ferdy Sambo, pria kelahiran 1973 ini adalah salah satu anggota polisi yang berbakat dalam menjalankan tugas d ilapangan.

Sebut saja peristiwa bom Sarinah Thamrin tahun 2016, kasus kopi mengandung racun sianida tahun 2015, kasus perdagangan orang jaringan Timur Tengah tahun 2018, penangkapan dan pengungkapan kasus surat palsu Depok tahun 2020, serta kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung RI tahun 2020.

Itu merupakan sederet kasus yang berhasil ditangani oleh Ferdy Sambo.

Bukan cuma itu saja Ferdy Sambo juga dipercaya bertugas ke luar negeri diantaranya adalah pertemuan for city as some di Bangkok tahun 2018, sidang umum interpol Dubai 2018, Collins specialist konferensi Singapur 2018, hingga pertemuan Victoria police and leadership in city Melbourne di tahun 2018 lalu.

Terakhir Brigjen Pol Hendra Kurniawan, anggota perwira Polri yang juga dicopot dari jabatannya dalam kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Melompat dari Flyover, Muhammad Aldi Hilang Terseret Arus Kali Banjir Kanal Barat

Hendra Kurniawan diduga menjadi penghalang keluarga untuk melihat jenazah Brigadir J.

Apa yang dilakukan oleh Hendra Kurniawan termasuk tindakan intimidasi yang telah dilaporkan oleh Kamarudin Simanjuntak.

Karena tindakannya ini, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dinonaktifkan oleh Kapolri sebagai Kepala Biro pengamanan internal di Propam Polri demi menjaga transparansi dalam kasus Brigadir J.

Menjadi anggota kepolisian, Hendra Kurniawan diketahui alumni Akpol tahun 1995.

Baca Juga: Detik-detik Pembongkaran Makam Brigadir J, Otopsi Kedua, Keluarga: Tidak Terima Otopsi Pertama

Pria kelahiran 1974 ini, memiliki daerah keturunan Tionghoa.

Untuk jabatan di Polri bisa dibilang Hendra Kurniawan baru menerima 4-5 posisi.

Yaitu Kaden A Ropaminal Divropam Polri, Analis kebijakan Madya bidang Paminal Div Propam Polri, Kabag Binpam Ropaminal Divpropam Polri, Karo Paminal Divpropam Polri pada tahun 2020 lalu.

Tapi selama 27 pengabdiannya di Polri, Hendra Kurniawan diganjar banyak penghargaan.

Seperti Bintang Bhayangkara Nararya, Satya Lencana Dharma Nusa, Bhakti Nusa, Bakti pendidikan, Karya Bakti.

Untuk sementara memang ada tiga nama perwira Polri yang telah dinonaktifkan dari jabatannya.***



Editor: Muh Romli

Sumber: YOUTUBE BEDA NGGAK?

Tags

Terkini

Terpopuler