Wapres Ma'ruf Amin: ASEAN Para Games Ajang Positif bagi Difabel

31 Juli 2022, 09:44 WIB
Wapres Ma'ruf Amin membuka ASEAN Para Games XI tahun 2022 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. /Twitter @kiyai_marufAmin

PRIANGANTIMURNEWS- Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin membuka ASEAN Para Games XI tahun 2022 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan ASEAN Para Games merupakan ajang positif bagi para difabel untuk meningkatkan semangat dan produktivitas demi mencapai tujuan meskipun banyak rintangan dihadapi.

Menurut Ma'ruf Amin, Para Games adalah ajang istimewa karena menjadi sumber inspirasi bagi semuanya akan makna tentang kesetaraan.

Baca Juga: Apes! Akun Instagram Hilang, Sekarang Bonge Diminta Kembalikan Uang Endorse

"Saya berharap, perhelatan olahraga ini akan semakin mempererat hubungan persahabatan negara-negara ASEAN dan masyarakat ASEAN," ungkap Ma'ruf Amin.

Dalam unggahan Twitter@Kiyai_MarufAmin, yang dikutip priangantimurnews.com-pikiran-rakyat.com.

Dia membuka ASEAN Para Games XI Tahun 2022, di Stadion Manahan, Surakarta. ASEAN Para Games merupakan ajang positif bagi para difabel untuk meningkatkan semangat dan produktivitas demi mencapai tujuan meskipun banyak rintangan dihadapi.

Baca Juga: Puluhan WNI Yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan

Para Games adalah ajang istimewa karena menjadi sumber inspirasi bagi kita semua akan makna tentang kesetaraan. Saya berharap, perhelatan olahraga ini akan semakin mempererat hubungan persahabatan NEGARA-NEGARA ASEAN dan masyarakat ASEAN.

Selamat berjuang dalam kompetisi yang sehat dan sportif di ASEAN Para Games 2022.

Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin mengatakan fenomena perubahan iklim seperti pemanasan global tidak terlepas dari ulah manusia yang lalai dalam berinteraksi dengan alam lingkungan.

Perubahan iklim dan pemanasan global juga kerusakan lingkungan telah terjadi hampir di seluruh dunia. Maka dengan demikian, kata Wapres Ma'ruf Amin, semakin banyak kejadian bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Lirik Lagu Tiara - Maulana Ardiansyah (Live Ska Reggae) Trending 4 di YouTube Musik

Ma'ruf Amin melanjutkan perubahan iklim dan pemanasan global menjadi penyebab banjir, tanah longsor dan kekeringan.

Dengan itu, Ma'ruf Amin menghimbau para ulama dan umat Islam untuk turut menyosialisasikan isu-isu terkait kerusakan lingkungan kepada masyarakat luas dan melakukan aksi nyata untuk mencegahnya.

Menurut Ma'ruf Amin, Kerusakan lingkungan sangat begitu penting dan berpesan supaya menjaga lingkungan sebagai tujuan syariat Islam.

Pidato Wapres Ma'ruf Amin dalam Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal Jakarta, lebih menegaskan bahwa seluruh masyarakat untuk bisa mencegah kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Saat Merampas Motor Debt Collector Lari Melihat Gojek Bantu Korban

Karena intinya, kerusakan perubahan iklim dan pemanasan global tidak terlepas dari kelalaian umat manusia.

Dan secara krusial, terjadinya perang Rusia-Ukraina dan kerusakan lingkungan yang menimbulkan krisis energi dan pangan, bahkan juga krisis keuangan seperti yang terjadi sekarang ini.

Dalam unggahan Twitter @kiyai_marufAmin, Fenomena perubahan iklim seperti terjadinya pemanasan global tidak terlepas dari ulah manusia yang lalai dalam berinteraksi dengan alam lingkungan sekitar.

Saat ini kerusakan lingkungan telah terjadi hampir di seluruh dunia dan menjadi penyebab semakin banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Oleh sebab itu, saya menghimbau para ulama dan umat Islam untuk turut menyosialisasikan isu-isu terkait kerusakan lingkungan kepada masyarakat luas dan melakukan aksi nyata untuk mencegahnya.

Baca Juga: Kominfo Bantah Bisa Intip Percakapan Jika Terdaftar PSE, Ini Penjelasannya

Hal ini saya tegaskan saat memberikan pidato kunci pada acara Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal Jakarta.

Karena masalah kerusakan lingkungan begitu penting, saya menambahkan prinsip "menjaga lingkungan" sebagai bagian dari tujuan syariat Islam (maqasidus-syariah) yang sejauh ini baru ditetapkan lima prinsip oleh para ulama.

Yakni menjaga agama (hifzhuddin), menjaga jiwa (hifzhunnafs), menjaga akal (hifzhul-aql), menjaga keturunan (hifzhun-nasl), dan menjaga harta (hifzul-maal).

Kedepan, kita perlu penambahan dua hal lagi yaitu menjaga keamanan dan kedamaian (hifzhul amni wassalam) dan menjaga lingkungan (hifzhul-bi'ah).

Dua hal ini bisa dimasukan dalam salah satu dari lima prinsip di atas.

Tetapi menurut pandangan saya karena kedua hal ini begitu krusial dikaitkan dengan situasi sekarang seperti terjadinya perang Rusia-Ukraina dan kerusakan lingkungan yang menimbulkan krisis energi dan krisis pangan, bahkan juga krisis keuangan seperti yang terjadi sekarang ini.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Twitter @Kiyai_MarufAmin

Tags

Terkini

Terpopuler