PRIANGANTIMURNEWS - Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap fakta baru meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Diduga adanya iri hati dari ajudan lain atau disebut juga squad lama Irjen Ferdy Sambo.
Hal ini karena Brigadir Yosua Hutabarat disayang oleh atasannya, yaitu Irjen Ferdy Sambo dan sang istri Putri Candrawathi.
Kekasih Brigadir Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak juga menjelaskan adanya ancaman dari seseorang terhadap Brigadir J sebelum meninggal dunia.
Seperti dikutip Priangantimurnews.com dari kanal YouTube Wahyu seno, berjudul 'Terkuak, Iri hati Ajudan lain terhadap Brigadir J'.
Vera Simanjuntak, selalu kekasih Brigadir J juga mengatakan adanya panggilan masuk dari ponsel kekasihnya, Brigadir J.
Kekasih Brigadir mengatakan kepada Kamaruddin Simanjuntak, ada 23 panggilan masuk pada tanggal 28 Juli 2022 atau saat Brigadir yuswa Hutabarat meninggal dunia.
Kamaruddin Simanjuntak menduga bahwa panggilan itu bukan dari ponsel milik Brigadir J.
Dan diduga saat itu ponsel Brigadir Yosua sudah dikuasai orang lain sampai, saat ini tiga HP dengan empat nomor belum ditemukan ucap Komarudin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak juga mengatakan bahwa satu hari sebelum Brigadir J meninggal.
Brigadir J mendapatkan ancaman dan ancaman itu berisi pesan aneh tentang naik ke atas.
jika naik ke atas kita bunuh, ucap ajudan yang diduga squad lama, Kamaruddin Simanjuntak menerangkan.
Bahkan sampai saat ini kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat masih mempertanyakan arti naik ke atas.
Apakah naik ke tangga atas atau naik pangkat ke lebih tinggi, Hal ini menjadi pertanyaan tersendiri.
Yang kemungkinan rasa iri hati dari beberapa ajudan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Yosua Hutabarat yang disayang oleh keluarga Irjen Ferdy Sambo karena prestasinya.
Kamaruddin Simanjuntak juga mempertanyakan terkait baju yang saat kejadian dipakai oleh Brigadir nofriansyah Yosua Hutabarat.
Yang pastinya ada bercak di pakaian Brigadir J yang bisa untuk membantu pengungkapan perkara meninggalnya Brigadir nofriansyah Yosua Hutabarat.***