Komnas HAM Memiliki Video Kunci Tragedi Kanjuruhan, Choirul: Gas Air Mata Penyebab Ratusan Jiwa Meninggal

21 Oktober 2022, 19:41 WIB
Suasana para supporter aremania yang kalang kabut akibat tembakan gas air mata/Instagram @aremania /

PRIANGANTIMURNEWS - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memiliki video kunci pada tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Komnas HAM juga menegaskan penyebab utama tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut setidaknya 134 nyawa, adalah adanya tembakan gas air mata dari petugas keamanan.

Anggota Komnas HAM Choirul Anam di Kota Malang juga mengatakan penegasan tersebut perlu dia sampaikan karena banyak Aremania atau pendukung Arema FC yang mempertanyakan.

Baca Juga: TAK JAGOKAN ARGENTINA! Ini 5 Negara Favorit Juara Piala Dunia 2022 Qatar Menurut Lionel Messi!

Komnas HAM menegaskan bahwa penyebab tragedi Kanjuruhan itu akibat tembakan gas air mata.

"Sampai saat ini, kesimpulan kami gas air mata adalah penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan," kata Choirul.

Dia menjelaskan keyakinan bahwa penyebab utama tragedi pascalaga Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu adalah gas air mata didukung oleh sejumlah bukti yang dimiliki.

Menurutnya, selain tembakan gas air mata, ada pula penyebab lain yang menyebabkan ratusan suporter meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Nasib Apes Steven Gerrard Niat INgin Bertahan Malah Dipecat 1 Jam Kemudian! Ini Penggantinya!

Hingga saat ini, Komnas HAM sedang melakukan penelusuran terkait regulasi yang ada, dengan meminta keterangan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan panitia penyelenggara.

"Spektrum itu yang kami lihat. Jadi, ini biar tidak resah semuanya, gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton. Apakah Komnas HAM punya datanya? Punya dokumentasinya? Kami punya," tegasnya.

Dia menegaskan Komnas HAM juga memiliki video kunci yang bisa menggambarkan posisi gas air mata hingga proses kematian korban.

Video tersebut didapatkan Komnas HAM dari korban yang meninggal dunia dalam tragedi itu.

Baca Juga: MAHFUD MD MARAH! File CCTV Dihapus, TGIPF Kehilangan Barang Bukti, Umuh Muchtar Bersikeras!!

"Kami punya video kunci, terkait itu yang bisa menggambarkan posisi gas air mata sampai proses kematian, yang videonya diambil dari korban. Korban yang meninggal, (ini) clear bagi kami," jelasnya.

Selanjutnya, Choirul Anam mengatakan data-data tersebut akan dijadikan rekomendasi bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Tidak menutup kemungkinan rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Otoritas Sepak Bola Dunia, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), termasuk pihak kepolisian.

"Nanti kalau sudah selesai, direkomendasikan ke siapa, ke siapa pun para pihak, kalau memang FIFA penting untuk kami rekomendasikan, kami rekomendasikan ke FIFA," katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, Komnas HAM masih mengumpulkan sejumlah keterangan dan bukti-bukti terkait peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, termasuk rekaman  kamera pengawas (CCTV) di stadion.

Baca Juga: Kisah Darren Sidoel Pemain Keturunan Jawa Dulu Main di Ajax Amsterdam Kini Tanpa Klub!

Diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 134 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.

Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler