Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur Kembali Erupsi, Hingga Banjir Lahar Dingin yang Mencekam

17 Januari 2023, 06:46 WIB
Erupsi gunung semeru pukul 16:30 WIB dari @PVMBG (foto atas) dan Banjir lahar dingin pukul 15:30 WIB dari YouTube Channel Tiga (foto bawah)Musafir diedit melalui canva. /

PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Semeru yang ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami letusan erupsi.

Akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang tersebut terjadi banjir lahar dingin.

Dilaporkan dari PVMBG Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl, kembali mengalami erupsi pada Senin, 16 Januari 2023 pukul 16:55 WIB.

Baca Juga: Gara-gara Cemburu, Seorang Karyawan PDAM Probolinggo Membunuh Rekan Kerjanya

Yadi Yulian, salah satu petugas PPGA Semeru melaporkan kondisi semeru saat terjadinya erupsi melalui akun twitter @PVMBG

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 16 Januari 2023, pukul 16:55 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 m diatas puncak (kurang lebih 4376 m diatas permukaan laut)," tulis Yadi

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," lanjutnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Ferry Irawan Resmi Ditahan!? Kuasa Hukum: Jangan Lakukan Penahan Kepada Klien Saya!

"Teramati 3 kali letusan asap warna asap putih kelabu tinggi asap kurang lebih 500 - 700 meter arah utara-timur laut," tambahnya.

tercatat telah terjadi 22 kali letusan, 1 kali vulkanik dalam serta 1 kali getaran banjir atau lahar hujan dengan amplitudo 37 mm, dengan durasi selama 6.187 detik.

Letusan pada sore hari tersebut, didahului oleh banjir lahar dingin sebagai akibat dari hujan deras yang mengguyur wilayah Gunung Semeru pada pukul 15:30 WIB pada tanggal yang sama 16 Januari 2023.

Membuat beberapa pekerja tebang kayu di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terjebak banjir lahar dingin tersebut.

Baca Juga: Iri Dengan Persib Bandung! Top Skor Vietnam Ungkap Hal Tak Biasa!? Cek Faktanya

Direkam dan diunggah melalui channel Youtube Tiga Musafir, detik-detik dimana aktivitas vulkanik Gunung Semeru ditambah dengan hujan deras saat itu menyebabkan banjir lahar dingin menerjang dengan cukup deras dan mencekam.

"Langsung, mengarah ke perkampungan warga, menghantam pohon-pohon kepala. Semakin besar, semakin besar mengarah ke timur" ungkap perekam video.

Dari dampak peristiwa tersebut, merendam rumah di bantaran sungai Regoyo. Menyebabkan sebagian warga tidak bisa pulang dan lebih memilih tinggal sementara di Dusun Sumber Kajar sampai banjir surut

Baca Juga: Lakukan Ritual Mandi Bareng! Inilah 5 Sekte Sesat yang Menghebohkan Indonesia

Melihat fenomena bencana diatas, Yudi Yulian menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar wilayah semeru yang sampai sekarang masih berstatus Level III atau Siaga:

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter @PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler