Sekjen PMII Menilai Penanganan Stunting di Kota Tasik Tidak Memiliki Kelanjutan

22 Juni 2023, 12:40 WIB
Sekjen PC PMII Kota Tasikmalaya menilai Pj Wali Kota Tasikmalaya tangani stunting main main dan tidak ada kelanjutan. /Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN//

PRIANGANTIMURNEWS - Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

Baca Juga: PMII Menduga Oknum BPN Kota Tasikmalaya Jadi Mafia Sertifikat, Ini Penjelasan BPN

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. 

Jumlah stunting tersebar di 34 Provinsi yang ada di indonesia dengan angka 24,4 persen termasuk angka stunting di Kota Tasikmalaya berada di angka 22,4 persen.

Angka 22,4 persen masih jauh dari target WHO. Idealnya angka stunting harus berada dibawah 20 persen.

Baca Juga: 1998 Praja IPDN Diturunkan Tangani Kemiskinan dan Stunting

"Kami melihat program PJ Walikota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah dengan berbagai cara yang sudah dilakukan tidak memberikan dampak sama sekali," kata Wakil Sekretaris 2 PC PMII Kota Tasikmalaya, Ridwan Maulana Kamis 22 Juni 2023.

Hal itu bisa dilihat dari adanya program bapak asuh, setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kota Tasikmalaya yang diharuskan menjadi bapak asuh, itu belum maksimal.

"Menurut kajian kami program bapak asuh ini hanya fokus sebagai fungsi penyaluran suplai protein saja," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Stunting, Menko PMK Muhadjir Effendy Ajak Masyrakat Gemar Makan Ikan

Kalau persediaan protein sudah habis ya udah bapak asuh kembali lagi bekerja sesuai bidangnya masing masing 

"Ini menandakan bahwa pemerintah Kota Tasikmalaya yang dibawah komando Pj Wali Kota Dr Cheka Virgowansyah hanya sekedar main-main saja," ujarnya 

Sepertinya hasil kajian kami tidak ada konsep tujuan jangka panjang untuk menangani stunting ini. Kalau dengan program bapak asuh masih konsepnya seperti ini angka stunting di Kota Tasikmalaya akan sangat sulit teratasi.

Baca Juga: Perangi Stunting, Pangdam I/BB dan Wali Kota Medan, Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

Hal itu dilihat apabila suplai protein sudah habis tidak akan ada yang diberikan lagi.

"Seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya mempunyai konsep jangka panjang untuk penanganan stunting ini," ujarnya.

Contoh seperti penguatan sektor  pertanian dan lingkungan, dalam menanam tanaman harus mengandung protein protein.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler