Rektor dan Dosen Unsil Tasikmalaya Nyatakan Sikap Pemilu 2024 Damai

7 Februari 2024, 19:13 WIB
Rektor dan Ketua Senat Unsil serta dosen nyatakan sikap pemilu damai sampaikan 5 poin penting./Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN /

PRIANGANTIMURNEWS - Setelah melalui berbagai proses tahapan demi tahapan kampanye, debat Calon Presiden dan Wakil Presiden hingga akan memasuki masa tenan dan puncak perhelatan pemungutan hingga penghitungan suara. 

Semua pihak dari berbagai kalangan termasuk dari kalangan akademisi dan juga rakyat Indonesia menginginkan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden juga Legislatif berjalan dengan lancar. 

Demi kelancaran Pemilu 14 Februari 2024 yang tinggal tujuh hari lagi. Rektorat, guru besar dan dosen Universitas Negeri Siliwangi deklarasi menyatakan sikap pemilihan 2024 damai. 

Baca Juga: PBL Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Cegah Hipertensi Dengan Konsumsi Buah Belingbing dan Seledri

Dalam pernyataan deklarasi pemilu damai Rektor, Ketua Senat dan segenaf jajaran dosen Unsil dengan serentak menyampaikan lima poin penting untuk Indonesia dan juga rakyat Indonesia. 

Pernyataan sikap di pimpin langsung oleh Rektor Universitas Siliwangi Dr. Ir. Nundang Busaeri, M.T., IPU., ASEAN Eng. Diwakil Ketua Senat Prof. Dr. Deden Mulayana, S.E., M.Si. dan di ikuti jajarannya. 

"Deklararasi pemeilu damai dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata Ketua Senat Unsil, Prof. Dr. Deden fi depan Rektorat Unsil Rabu 7 Februari 2024.

 Baca Juga: Tanggulangi Kemiskinan dan Stunting Kota Tasikmalaya, Ini Usulan Rektor Unsil

Ada lima poin penting dalam deklarasi pemilu damai 2024:

1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu 2024 yang aman, damai dan bermartabiat

2. Menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi

3. Bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024

Baca Juga: Atra Adhi H, Mahasiswa Teknik Sipil UNSIL Tasikmalaya Hilang Saat Hendak Diwisuda

4. Warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput. Kita harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang

5. Kampus bukan tempat memecah belah sebaliknya Kampus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang juur dan adit.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler