Presiden Menegaskan Orang Yang Tidak Mau di Vaksin Hanya Akan Merugikan Orang Lain dan Dirinya

- 8 Januari 2021, 19:21 WIB
Pidato Kepresidenan oleh Presiden RI Joko Widodo
Pidato Kepresidenan oleh Presiden RI Joko Widodo /ANTARA FOTO/
PRIANGANTIMURNEWS- Presiden Jokowi mengatakan bahwa, siapa saja yang tidak mau di vaksin ia hanya akan merugikan dirinya sendiri beserta orang lain. 
 
"Di sini ada yang tidak mau divaksin? Ada? Semua ingin divaksin, syukur alhamdulillah karena kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.
 
Jokowi selaku Presiden RI memaparkan dalam acara Pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada 60 sektor yang merupakan pelaku usaha mikro dan kecil.
 
 
Selain itu acara pun dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
 
Sebagaimana dilansir Priangan Timur News dari Antara, 'Presiden Jokowi: Tak mau divaksin akan rugikan diri dan orang lain'
 
Para pelaku usaha yang mendengar pertanyaan Presiden Jokowi tersebut pun tidak ada yang mengangkat tangan.
 
"Vaksinasi itu seperti imunisasi anak-anak itu, kayak begitu saja," ucap Presiden menambahkan.
 
Presiden Jokowi menjelaskan vaksinasi dapat menjadi salah satu titik untuk menjadikan kondisi Indonesia kembali normal.
 
 
"Satu titik kita akan kembali Insya Allah ke keadaan normal karena minggu depan vaksinasi akan dimulai. Saya yang nanti disuntik pertama, tes kemudian (menyusul divaksin) dokter, perawat selanjutnya masyarakat," ungkap Presiden.
 
Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu, 13 Januari 2021 bersama dengan para menteri bersama pejabat publik terkait lainnya.
 
"Januari akan disuntik sebanyak 5,8 juta (orang) tapi total nantinya yang disuntik 182 juta orang, dan dua kali disuntik berarti vaksinnya butuh 2 dikali 182 juta orang, hampir 400 juta dosis untuk kebutuhan vaksinnya," tutur Presiden.
 
Meski vaksinasi secara bertahap akan dilakukan, tapi Presiden Jokowi mengingatkan bahwa keadaan belum dapat langsung normal.
 
 
"Minggu depan mulai vaksinasi, tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal, karena itu saya titip ke bapak dan ibu sampaikan ke tetangga, keluarga dan teman, agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan habis berkegiatan, jaga jarak, harus disiplin, jangan ke tempat banyak orang berkerumun," ungkap Presiden.
 
Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa masyarakat perlu bersyukur Indonesia tidak sampai menerapkan karantina wilayah atau "lockdown".
 
"Alhamdulilah masih beruntung tidak sampai 'lockdown', kalau di negara lain seperti Eropa sampai ada 3 bulan 'lockdown' bahkan 3 hari yang lalu di London, Inggris 'lockdown' lagi, Bangkok juga 'lockdown', di Tokyo juga statusnya darurat, di sini walau aktivitas terbatas tapi masih berusaha meski dengan protokol kesehatan yang ketat jadi bapak ibu masih bisa berusaha," ujar Presiden menjelaskan.
 
 
Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen.
 
Pertama dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis; kedua dari pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax sebesar 50 juta dosis; ketiga dari kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) sebesar 50 juta dosis; keempat dari pabrikan Inggris AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis; dan kelima perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech sebesar 50 juta.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x