Ernest Prakasa: Saya Tidak Setuju Koruptor Dihukum Mati, Tapi Jangan Divaksin Duluan Juga Dong

- 26 Februari 2021, 16:00 WIB
Sang komika, Ernest Prakasa
Sang komika, Ernest Prakasa /twitter/@ernestprakasa/

PRIANGANTIMURNEWS – Kabar  39 orang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima suntikan vaksin Covid-19 terlebih dahulu menuai pro dan kontra. Salah satunya dari seorang komika sekaligus sutradara, Ernest Prakasa.

Melalui unggahan Twitter-nya, sang komika mengungkapkan bahwa pihaknya tidak setuju akan hal tersebut. Dirinya mengungkapkan kekecewaannya, lantaran menurutnya para tahanan KPK tersebut bukanlah termasuk golongan prioritas yang seharusnya menerima vaksinasi terlebih dulu.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Bayar Pajak Kendaraan Bermotor, Melalui Aplikasi dan E-Commerce

Ernest mengungkapkan bahwa meskipun dirinya tidak setuju bila para tahanan KPK tersebut dihukum mati, namun dirinya sangat menyayangkan keputusan pihak berwenang yang mendahulukan tahanan tersebut menerima vaksin lebih dulu dari pada yang lain.

“Saya tidak setuju koruptor dihukum mati, tapi ya nggak sampe divaksin duluan juga dong bos,” tulis Ernest Prakasa melalui akun twitter-nya seperti yang dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com melalui akun @ernestprakasa pada Jumat, 26 Februari 2021.

Cuitan Ernest tersebut pun mengundang reaksi dari para warganet. Beberapa akun pun mengungkapkan opini dan pendapatnya mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Masyarakat Pro-Militer di Myanmar Menyerang Pengunjuk Rasa Anti Kudeta

Salah satu akun berpendapat bahwa mungkin vaksinasi tersebut dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan lebih lanjut, agar tidak lagi dijadikan alasan bagi ditundanya peridangan.

“Kalau dipikir pendek memang terasa tidak adil. Tapi kalau dipikir lebih panjang, vaksin didahulukan buat mereka, agar tak lagi menjadi alasan penundaan proses penyidikan, atau proses persidangan. Di KUHP ada batasan penahanan untuk terdakwa. Baik yang ditahan KPK atau kejaksaan,” tulis akun @anggadp87.

Ada pula akun yang mengungkapkan bahwa pihak berwenang tidak berpikir lebih bijak akan hal tersebut.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter @ernestprakasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x