PRIANGANTIMURNEWS- Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah 2014-2019 beranggapan bahwa Demokrasi Indonesia sudah diragukan, bahkan hingga dipertanyakan dunia.
Sebagaimana dikutip priangantimurnews.com dari unggahan Instagram @fahrihamzah. Minggu, 28 Februari 2021. Fahri Hamzah mengatakan, tidak memahami sebab musabab kalau rakyat akhirnya menganggap presiden hanya bercanda soal Revisi UU ITE.
Padahal kata Fahri, beliau nampak serius sekali. Berkali-kali beliau begini tapi nampaknya “delivery” oleh kabinet jelek. Ada jarak antara bahasa tubuh presiden dan para pembantunya. Kapolri kita yang baru sepertinya lebih memahami maksud presiden.
Baca Juga: Ridwan Kamil Update Status, Sampai Kapan Rapat Menghadap Kamera. Netizen: Kapan Masuk Sekolah Pak?
"Beliau mencoba beberapa inisiatif, dan merupakan berita gembira bagi masyarakat. POLRI secara institusi nampaknya akan lebih longgar dengan konflik di media sosial," kata Fahri.
Menurutnya, justru berharap inisiatif yang lebih cepat datang dari kabinet. Jajaran kabinet harus mengadaptasi sistem kerja cepat presiden Jokowi yang nampak praktis, simple dan ingin adanya eksekusi cepat. Itu pemahaman saya melihat dari luar pagar.
Lanjutnya ia mengatakan, dalam pemahamannya, ucapan presiden di hadapan publik tidak lahir dari ruang kosong, presiden punya segala perangkat dan sistem yang menginput data terbaik kepada beliau dan yang membuat tiap kata-katanya bernilai dan terpercaya.
"Terkait Revisi UU ITE Presiden sudah dengan sangat jelas menyebut ada rasa keadilan masyarakat yang tak terpenuhi dari keberadaan UU ITE," ucapnya.