Network
PRIANGANTIMURNEWS- Annisa Larasati Pohan, istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak terima kalau suami nya ditendang dari kursi kepemimpinan Partai Demokrat.
Annisa Pohan menganggap, apa yang terjadi di Demokrat saat ini bukan hanya persoalan partai yang dirampok, melainkan sebuah bentuk "pemerkosaan" terhadap demokrasi suatu negara. Hal tersebut disampaikan Annisa setelah diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat.
Baca Juga: Perkuat Kualitas Jurnalis, PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan
"Ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok, tapi masalah lebih besar lagi “pemerkosaan” demokrasi suatu negara," ujarnya dikutip Priangantimurnews dari Portal Jember melalui unggahan Twitter @AnnisaPohan, 5 Maret 2021 lalu.
Dalam cuitannya yang lain, Annisa juga mempertanyakan peran penguasa, dalam hal ini pemerintah, yang cenderung membiarkan terjadinya pengambilalihan Partai Demokrat seperti yang baru saja terjadi.
"Ketika sebuah partai politik diambil haknya secara paksa dengan melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa. Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? Apakah kita akan terus diam?," ucap Annisa.
Baca Juga: Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab Mempertanyakan Penetapan Tersangka
Lebih lanjut, ia berujar bahwa keadilan sudah lama pergi dan bahkan tak pernah kembali.
Hal tersebut dikarenakan, kata Annisa, selama ini terlalu banyak masyarakat yang menjadi penonton pasif dan tak ikut membela serta berperan aktif dalam memulangkan keadilan.
