BMKG Temukan Bibit Siklon 94 W, Nahkoda Kapal DIminta Waspada dalam Pelayaran

- 14 April 2021, 21:08 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Pixabay/Oimheidi/

PRIANGANTIMURNEWS - Aktivitas pelayaran diimbau untuk waspada dan berhahati-hati adanya cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis.

Imbauan itu disammpaikan Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan, dengan adanya informasi yang telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas dasar adanya temuan perkembangan Bibit Siklon 94 W yang terbentuk pada tanggal 12 April 2021 jam 00 UTC (07.00 WIB) di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua maka nakhoda kapal diminta untuk mengantisipasi atau berhati-hati dalam pelayarannya.

Baca Juga: Baznas Padang Sediakan sembako dan Santunan Untuk Fakir Miskin yang Rajin Beribadah ke Masjid

“Masyarakat pelayaran diimbau untuk tidak melakukan kegiatan pelayaran di tanggal 14 - 21 April 2021 pada wilayah perairan Papua Utara, Maluku Utara dan Sulawesi Utara. Masyarakat juga perlu waspada terhadap ancaman banjir pesisir yang dapat terjadi pada saat bersamaan fase pasang air laut,” kata Ahmad, Rabu 14 April 2021.

Sementara itu, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, di Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta dan perairan barat Papua.
“Kondisi ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut,” ujar Ahmad.

Berdasarkan informasi dari BMKG, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau pula memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Riau hingga perairan timur Semenanjung Malaysia, dari Jawa Tengah hingga perairan selatan Pulau Belitung.

Baca Juga: Tips Agar Tetap Produktif Saat Menjalani Puasa

Kemudian dari perairan selatan Jawa Tengah hingga Samudera Hindia barat daya Lampung, dari perairan selatan Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Tengah bagian utara, dari Kalimantan Timur bagian barat hingga pesisir barat Kalimantan Timur, dari pesisir utara Kalimantan bagian utara hingga pesisir timur Kalimantan Utara.

Selanjutnya, dari perairan selatan Sulawesi Tenggara hingga perairan timur Sulawesi Tenggara, dan dari perairan barat Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x