Network
PRIANGANTIMURNEWS – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memberikan dispensasi kepada para santri dan TKI untuk kembali ke Indonesia atau pulang ke daerahnya masing-masing.
Kebijakan itu tentu mengundang kontroversial mengingat pemberian telah memutuskan untuk melarang kegiatan mudik pada tahun ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Khofifah sendiri memberikan dispensasi kepada para santri dan TKI untuk kembali bukan dengan tanpa sebab atau pertimbangan yang sangat matang.
“Dispensasi yang dimaksud karena para santri sudah tidak lagi memiliki kegiatan di pesantren lantaran memasuki masa libur lebaran Idul Fitri,” tulis Khofifah di bio Instagram pribadinya terkait klarifikasi memberikan dispensasi untuk mudik, dikutip priangantimurnews dari Instagram.
Para santri yang tinggal di pondok pesantren, menjelang hari raya Idul Fitri sekitar H-10 atau H-5 selalu dipersilahkan untuk kembali ke daerahnya masing-masing.
Hal ini dilakukan kegiatan pesantren di Bulan Ramadhan sudah berakhir dan merayakan Idul Fitri dengan keluarga tercinta.
“Pun, demikian bagi para pekerja migran yang telah habis masa kontraknya sehingga mau tidak mau mereka harus kembali ke tanah air. Jika tidak, status mereka akan menjadi pekerja illegal. Tentu saja ini berbeda dengan maksud dan definisi mudik,” tambahnya.
Baca Juga: Remaja Umur 16 Tahun Dipaksa Melayani Hasrat Birahi Janda Anak Satu
Mudik merupakan perjalanan yang dilakukan oleh seorang perantau untuk kembali ke kampung halamannya pada hari tertentu, namun mereka akan kembali lagi setelah beberapa hari tinggal di kampung halaman. Tujuan dari mudik adalah bersilaturahmi mengunjungi sanak saudara.
