Kisah Para Pengurus Relawan Membawa Jenazah dari Rumah Saat Kematian Akibat COVID-19 Meningkat

- 16 Juli 2021, 13:37 WIB
Ardi Novriansyah, 41, relawan pengurus jenazah yang memakai alat pelindung diri beristirahat sejenak saat proses pemulihan jenazah Yoyoh Sa'diah, 64 tahun, yang meninggal dunia akibat komplikasi terkait COVID-19 saat menjalani isolasi di rumahnya di Bogor, Provinsi Jawa Barat. , Indonesia, 8 Juli 2021.
Ardi Novriansyah, 41, relawan pengurus jenazah yang memakai alat pelindung diri beristirahat sejenak saat proses pemulihan jenazah Yoyoh Sa'diah, 64 tahun, yang meninggal dunia akibat komplikasi terkait COVID-19 saat menjalani isolasi di rumahnya di Bogor, Provinsi Jawa Barat. , Indonesia, 8 Juli 2021. /REUTERS/Willy Kurniawan/

PRIANGANTIMURNEWS- Setelah pekerjaannya sebagai sopir taksi mengering karena pembatasan virus corona baru di Indonesia, Ardi Novriansyah menawarkan keterampilan mengemudinya untuk membantu sistem medis kota asalnya.

Dilansir dari Reuters Jumat, 16 Juli 2021, Ardi, 41, adalah satu dari sekitar 35 relawan di Bogor, Jakarta Selatan, yang mengevakuasi jenazah orang yang meninggal akibat COVID-19 selama menjalani isolasi di rumah.

Meraih apa yang dia bisa tidur di sofa di markas kelompok di sebuah gedung yang tidak terpakai, Ardi telah menerima panggilan 24 jam sehari selama sebulan terakhir.

Ardi mengatakan minatnya pada kemanusiaan membawanya untuk mengambil pekerjaan yang begitu sulit bersama dengan persahabatan dengan rekan-rekan sukarelawannya.

Baca Juga: Pendapat Menko Polhukam Mahfud MD Soal Sinetron Ikatan Cinta, Mamah Sarah Salah Dimata Hukum Karena Elsa

"Yang penting kita punya keinginan untuk membantu sebagai relawan, untuk kemanusiaan," katanya.

Melihat mayat adalah sesuatu yang dia sesuaikan selama pekerjaan lama sebagai sopir ambulans.

Indonesia sedang berjuang untuk mengatasi gelombang kasus COVID-19 yang menghancurkan yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular, yang telah membuat rumah sakit meluap dan berarti banyak orang yang terinfeksi yang tidak dapat mendapatkan tempat tidur rumah sakit mati begitu saja di rumah.

Selama panggilan telepon baru-baru ini, tim Ardi mengambil tubuh ibu Novi Bawazir, yang mengatakan keluarga tidak dapat membawa wanita berusia 64 tahun itu ke tempat tidur di rumah sakit karena kadar oksigennya turun.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x