Network
PRIANGANTIMURNEWS - Menteri Keuangan Republik Indonesia (Kemenku RI) Sri Mulyani Indrawati menyebut, ancaman perubahan iklim atau climate change sama seriusnya seperti pandemi Covid-19 karena tidak ada negara di dunia yang bisa terbebas dari dampaknya.
"Semakin maju sebuah negara akan berbanding lurus dengan pembangunannya. Aktivitas mobilitas semakin tinggi, penggunaan energi juga semakin besar," dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @smindrawati Rabu 28 Juli 2021.
Kata Sri, tekanan terhadap sumber daya alam pun menjadi sangat nyata. Seluruh kegiatan manusia akan menghasilkan emisi karbon yang mengancam dunia dalam bentuk kenaikan suhu.
Baca Juga: Cek Segera, Program Kartu Pra Kerja Gelombang 18, Dapat Rp1 Juta Dan Insentif Rp600 Ribu
"Indonesia sebagai salah satu negara besar yang diperhitungkan oleh dunia, harus mengambil peran dan turut berpartisipasi aktif dalam upaya penanganan risiko perubahan iklim," kata Sri.
Ia juga menyebutkan, Indonesia tidak boleh didikte, tapi harus ikut membentuk tatanan global baru karena suara Indonesia mewakili kepentingan negara-negara berkembang.
Dalam Presidensi G20 tahun 2022 yang akan dipegang oleh Indonesia. Pemerintah akan mengusung isu perubahan iklim.
"Indonesia yang tergabung dalam Sustainable Finance Working Group (SFWG) akan membahas 5 area, yaitu penyelarasan arus keuangan, akses terhadap informasi yang handal dan tepat waktu," ujarnnya.
Baca Juga: BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 1 Juta Cair Segera, Cek Syarat Terbaru Pemerintah
Dikatakan Sri, asesmen pengelolaan risiko iklim dan sustainability, mengoptimalkan pendanaan publik dan sistem insentif, dan terakhir, cross-cutting issue atau elemen seperti katalisasi teknologi, inovasi dan digitalisasi serta strategi transisi keuangan.
