Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2021, Ternyata Ini Makna dan Sejarah Singkatnya

- 20 September 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi pancasila, 1 Oktober Hari Apa? Berikut Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya
Ilustrasi pancasila, 1 Oktober Hari Apa? Berikut Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya /Hening Prihatini/Tangkap layar Buku Tema 1 Kelas 5 SD MI Kurikulum 2013 Kemendikbud

PRIANGANTIMURNEWS - Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober.

Setiap tahun Hari Kesaktian Pancasila diperingati warga Indonesia sebagai sejarah yang besar bagi lahirnya dasar negara.

Tentunya mengingat bahwa lahirnya Pancasila tepat pada 1 Juni, tapi banyak yang bertanya kenapa Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.

Baca Juga: Cara Mengatasi Fobia Jarum Suntik, Kenali Trypanophobia dan Penyebab Utamanya

Selain itu pertanyaan siapa dan mengapa 1 Oktober disebut Hari Kesaktian Pancasila.

Lalu apa yang membuat Hari Kesaktian Pancasila itu lahir sehingga diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Sebagaimana dilansir PRIANGANTIMURNEWS dari PikiranRakyat.com dengan judul artikel, "Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020, Ini Makna dan Sejarahnya yang Harus Diketahui"

Baca Juga: Alasan Seseorang Mengalami KIPI Pasca Penyuntikan Vaksin Covid-19 pada Dosis 1 dan 2, Ini Penjelasannya

Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila

Seperti diketahui bersama, pada 30 September 1965, terjadi sebuah peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Peristiwa tersebut masih menjadi perdebatan hingga kini mengenai siapa pendorongnya dan apa sebab yang melatar belakanginya.

Namun pihak militer dan kelompok keagamaan terbesar pada saat itu menyebarkan kabar. Jika peristiwa tersebut adalah upaya PKI untuk mengubah pokok Pancasila menjadi ideologi Komunis.

pada hari itu terjadi, enam orang jenderal dan satu orang kapten juga ada berberapa orang lainnya dibunuh oleh pihak-pihak yang dianggap pemerintah sebagai upaya perebutan kekuasaan.

Gerakan yang disebabkan G30S sendiri pada akhirnya berhasil disudahi oleh pihak militer Indonesia. Kemudian pemerintahan orde baru menetapkan tanggal 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G30S). Dan 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Baca Juga: Perhatikan Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terbaru, Begini Cara Atasi KIPI Pasca Penyuntikan

Latar Belakang Hari Kesaktian Pancasila

Penyebab diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober disebabkan oleh sejarah pada 30 September 1965. Di mana pada saat itu ada peristiwa pemberontakan dan usaha perebutan kekuasaan yang digawangi oleh PKI.

Untuk mengubah ideologi bangsa Indonesa Pancasila menjadi berideologi Komunis. Tetapi karena perlawanan yang diusahakan oleh PKI tersebut tidak berhasil, maka dianggaplah bahwa alangkah sakti dan sakralnya Pancasila.

Selain itu hari dimana Pancasila mempunyai kesaktian yang tak bisa digantikan oleh paham apapun. Sehingga Pancasila tak bisa dirusak bahkan dirubah oleh pihak PKI pada saat itu. Karena Kesaktiaan Pancasila itulah jadi diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober.

Hari Kesaktian Pancasila awal mula dilahirkan oleh Jenderal Soeharto dalam rangka melakukan kelanjutan kepada pemerintahan Presiden Soekarno. Dan pancasila itu sendiri dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Presiden Soekarno yang merupakan sebagai penggagasnya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Perhatikan Efek Samping AstraZeneca Pasca Penyuntikan Dosis 1 dan 2

Sebagai Penghormatan

Hari Kesaktian pancasila mempunyai makna yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Makna kesaktian pancasila pun merupakan hari dimana seluruh anggota serta pejabat tentara Indonesia atau TNI berduka. Hal tersebut disebabkan karena pada masa itu banyak sekali perwira TNI yang gugur dan hilang secara tiba-tiba.

Kesaktian Pancasila juga memiliki makna sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar Negara serta juga sebagai ideologi bangsa.

Pancasila mempunyai peran yang sangat penting sebagai dasar utama Negara Indonesia. Untuk mengatur dalam penyelenggaraan ketatanegaraan yang mencangkup politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.

Soekarno sebagai penggagas Pancasila sendiri tak pernah menjadikannya sebagai pusaka yang sakti.

Sebuah film biasanya diputar dan dipertotonkan melalui media televisi nasional. Hal ini bertujuan untuk mengenang kejadian G30S/PKI. Bahkan hingga saat ini, masih selalu dilaksanakan upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti yang berlokasi di lokasi Lubang Buaya.

Setelah upacara, kemudian dilanjutkan dengan menabur bunga di makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata.***(PikiranRakyat.com/Tim PRMN 01)

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah