Soeharto memerankan diri sebagai karakter yang kuat dan kokoh sebagai anak yang terlahir dari desa.
Arwan Tuthi Artha menyebut Soeharto sebagai sebuah meteor luar biasa yang muncul di sebuah desa kecil di Yogyakarta. Padahal, menurut perhitungan Jawa, Soeharto adalah orang biasa.
Ia tidak mengenyam pendidikan tinggi dan tidak berasal dari keluarga kaya. Akan tetapi ia muncul ibarat meteor yang jatuh dari langit ketika pergantian pemimpin bersamaan dengan lengsernya Soekarno.
Soeharto menjadi pengganti pemimpin Orde Lama dan mendirikan Orde Baru. Kehadirannya dalam pentas kepemimpinan menggantikan Soekarno memang cukup mencengangkan karena tidak banyak yang mengenal Soeharto.
Surat sakti, Supersemar, telah mengantarkannya menjadi pemimpin bangsa Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama, 32 Tahun.
Soeharto memegang peran vital dalam seluruh rangkaian perjuangan, mulai dari Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta hingga penumpasan PKI.
Baca Juga: KASUS SUBANG: Sering Dituduh Sebagai Pelaku, Yosep Akan Tuntut Orang yang Menyudutkan
Ia menjadi tokoh sentral dalam sejarah militer Indonesia. Naiknya Soeharto menjadi pemimpin menjadi era baru kepemimpinan nasional.
Soeharto menampilkan diri sebagai pemimpin yang sangat sarat mistik. Kepiawaiannya dalam mengelola kekuasaan menjadi salah satu instrumen dalam keberhasilannya menjadi orang nomor satu di Indonesia.