Langkah Jitu Memulai Karir dan Bangkit Setelah PHK

- 25 Juli 2022, 07:36 WIB
Ilustrasi PHK
Ilustrasi PHK /Pikiran Rakyat/

Please go out there, belajar ngomong, karena nanti human skills ini akan sangat berguna dalam dunia kerja,” jelasnya.

Mengutip seorang futuris asal Jerman, Gerd Leonhard, Adhit menggarisbawahi pentingnya ‘human inside’ sebagai aset termahal yang harus kita miliki.

“Sebagus-bagusnya kompetensi kita, tapi kalau kita tidak bisa mengkomunikasikan ke luar, maka orang tak akan tahu siapa kita. It’s all communcationg values. Bikin brand tentang diri kita, how to sell yourself dengan baik,” tegasnya.

Adhit memberi analogi, di sebuah akuarium terdapatlah dua ekor ikan. Yang satu Ikan Nemo, satunya Ikan Buntal. Nemo lebih sering main di karang, sehingga sisi bagusnya tak kelihatan. Tentu saja, Ikan Buntal lebih jelek dari Nemo, tapi karena ia banyak di luar, maka orang melihatnya terus.

“Orang luar negeri sering melihat kita pendiam, sehingga dipikirnya tak bisa berdiskusi. Sementara diri sisi orang kita, banyak tak mau bicara, karena berpikir nanti kalau banyak omong dianggap penjilat. Dua duanya harus jalan. Harus berani bicara, tapi jangan zonk juga isinya,” ungkapnya.

Hindari Mental ‘Toxic’

Baik Astrid dan Adhityo meluruskan terhadap anggapan salah terkait bekerja karena ‘orang dalam’. “Soal orang dalam ini tak sepenuhnya salah. Punya jejaring itu sangat bagus. Tapi, jangan sampai kemudian kita kerja karena orang dalam, termyata malah malu-maluin,” kata Adhit.

Ada peserta diskusi mengajukan pertanyaan, mengapa karirnya hanya di situ-situ saja?

Adhit menggarisbawahi, kalau kita ingin karir lebih, ya harus usaha lebih.

“Banyak orang pengen karirnya lebih, tapi tak mau usaha lebih. Sedikit-sedikit nolak dikasih project tambahan, tapi mengeluh kok gaji tidak naik naik. Budaya suka nuntut seperti inilah yang harus dihilangkan jika ingin Indonesia lebih baik,” tukasnya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: prakerja.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah