Yang mengklasifikasikan kelompok etnis tertentu dalam sebuah Hirarki.
Alih-alih mensejahterakan pertumbuhan ekonomi ini justru mempertajam kesenjangan dan menimbulkan lingkaran rasa dengki antara Etnis Pribumi, Indo-Eropa dan Tionghoa.
Ditambah dengan banyaknya pendatang Belanda yang mendapat hak-hak istimewa, rasa dendam, dan iri, dari berbagai kelompok.
Mulai diterjemahkan menjadi organisasi-organisasi yang mengedepankan kepentingan kelompok tertentu.
Sarekat Islam adalah salah satu contoh tersebut.
Dibentuk dengan tujuan khusus untuk membantu pedagang Pribumi bersaing melawan pedagang Tionghoa.
Anggota organisasi yang dipimpin oleh Tjokroaminoto ini pun membengkak hingga mengkhawatirkan pemerintahan Belanda akan sebuah pemberontakan.
Dari situasi inilah bibit-bibit pergerakan komunisme lahir.
Pada 1914 seorang warga Belanda Bernama Henk Sneevliet mendirikan organisasi Bernama Perserikatan Sosial Demokrat Hindia atau ISDV di Surabaya.