Ini juga menginspirasi Soekarno untuk mencanangkan ide Nasakom di kemudian hari.
Ketika dia mendirikan Partai Nasional Indonesia, dia memodifikasi filsafat marxisme yang dianut PKI untuk lebih sesuai dengan kondisi Indonesia yang dinamakan marhaenisme.
Nilai-nilai agama yang dipelajarinya dari Sarekat Islam pun diadopsi dan dikombinasikan dengan semangat nasionalismenya.
Baca Juga: Dimas Drajad Merapat ke Persib Bandung! Kick Off Maung Bandung vs Persija Berubah! Cek Faktanya
Namun harapan Soekarno pun tidak berjalan semudah Soekarno kira, pada 1948 Indonesia sudah merdeka tetapi, Partai Komunis Indonesia Kembali melakukan pemberontakan.
Kali ini justru melawan pemerintah Indonesia karena merasa perjanjian Renville yang ditandatangani sangat merugikan Indonesia.
Menurut Muso, Indonesia terlalu lunak pada Belanda.
Otak dari pembunuhan ini, Muso bahkan menuduh Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai pengkhianat hingga mendeklarasikan Republik Soviet Indonesia.
Pemberontakan ini digagalkan oleh TNI.
Namun meskipun pemberontakan ini memakan banyak korban jiwa dari personel militer hingga tokoh agama.