TERUNGKAP! Kematian Satu Keluarga Kalideres Bukan Karena Sekte dan Kelaparan? Ini Kata Tim Penyidik

- 10 Desember 2022, 09:40 WIB
Kolase jajaran tim penyelidikan untuk jumpa pers pada kasus Kalideres oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya./Instagram @ditreskrimum_pmj
Kolase jajaran tim penyelidikan untuk jumpa pers pada kasus Kalideres oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya./Instagram @ditreskrimum_pmj /

PRIANGANTIMURNEWS - Tepat satu bulan kasus tewasnya 4 orang yang merupakan satu keluarga di Kalideres ditangani oleh kepolisian Polda Metro Jaya.

Jasad mereka ditemukan pada Kamis, 10 November 2022 dalam kondisi sudah mengering hanya tersisa tulang belulang.

Selama proses penyelidikan dan olah TKP, banyak spekulasi yang bermunculan bahkan dari masyarakat yang turut serta memantau jalannya penyidikan.

Dengan banyaknya spekulasi dan dugaan atas kematian satu keluarga tersebut membuat kepolisian memastikan untuk segera mengungkap penyebab kematian yang menggegerkan sebelum tanggal 6 Desember 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Sabtu 10 Desember 2022, Akan Merasa Sulit Menyimpan Uang

Namun demikian, polisi baru bisa mengadakan jumpa pers kemarin hari Jumat, 9 Desember 2022 di Mako Polda Metro Jaya, Jakarta.

Pada jumpa pers tersebut ada beberapa poin penting yang dibagikan polisi terkait kasus meninggalnya satu keluarga di Kalideres.

Berikut adalah rangkuman jumpa pers terkait kasus meninggalnya satu keluarga di Kalideres:

1. Bukan kasus pidana
Polisi menyimpulkan kematian empat korban dengan kondisi jenazah mengering bukan disebabkan tindak pidana, namun karena penyakit yang diderita.

Baca Juga: Dramatis! Argentina Singkirkan Belanda di Babak 8 Besar Piala Dunia Qatar 2022

"Dari hasil penyelidikan secara inter - kolaborasi profesi, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana dan motif ataupun alasan kematian keempat korban berupa bunuh diri ataupun pembunuhan," ucap Kombes Hengky Haryadi, Dirkrimum Polda Metro Jaya.

Kesimpulan polisi tersebut sudah melalui analisis berbagai lintas profesi diantaranya dokter forensik, psikolog forensik termasuk penyelidikan internal kepolisian.

2. Bukan karena kelaparan dan penganut sekte
Dokter forensik RS Bhayangkara Tk. I R Sukanto, Asri Megaratri Pralebda memastikan penyebab kematian bukan karena kelaparan.

Keyakinan itu diperkuat melalui analisa feses dimana timnya menemukan adanya karbohidrat dan serat pada feses di tubuh Budianto dan Dian.

Baca Juga: Preview Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Hari Ini di BRI Liga 1 2022

Dengan adanya temuan dari analisa feses tersebut, maka asumsi meninggal karena kelaparan tersingkirkan atau tidak benar adanya.

Kemudian Ketua Asosiasi Psikologi Forensik, Reni Kusumawardhani menemukan latar belakang kehidupan keempat korban di Kalideres.

Menurut psikolog forensik kematian keempat korban mengarah pada cara yang natural bukan karena cara kematian yang lain.

Berdasarkan hasil otopsi psikologis, mereka memastikan satu keluarga ini tidak terlibat sekte atau aliran tertentu yang mengarah pada aksi bunuh diri.

Lebih jelas lagi menurut Pakar Sosiologi Agama, Prof. Dr. Jamhari MA, pihaknya juga tidak menemukan perilaku apokaliptik pada keempat korban, meskipun memang dari barang bukti terdapat banyak buku mengenai sebuah ajaran agama.

"Berdasarkan penelusuran kami terhadap barang bukti , tidak ditemukan perilaku atau paham apokaliptik," ucapnya.

3. Kematian yang wajar
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Haryadi mengatakan bahwa pihaknya sudah menemukan fakta kematian 4 jenazah di Kalideres yaitu kematian yang wajar namun dalam kondisi yang tidak wajar.

Ia juga mengatakan kasus tersebut termasuk ke dalam fenomena yang cukup unik dan bisa dijadikan sebagai pengalaman yang berarti karena sangat jarang ditemukan.

Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan dari Reni Kusumawardhani, selaku Ketua Asosiasi Psikologi Forensi yang mengatakan bahwa cara kematian keempat korban adalah kematian yang wajar.

"Berdasarkan otopsi psikologis , cara kematian (manner of death) pada RUDY, RENNY, BUDY, DIAN mengarah pada cara yang Natural (Kematian Wajar), tidak mengarah pada cara yang lain, yaitu : kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan," ucapnya.

Baca Juga: Viral Deddy Corbuzier Raih Penghargaan Letkol Tituler dari Prabowo

4. Riwayat penyakit dan urutan meninggal
Dokter forensik RS Bhayangkara Tk. I R Sukanto, Asri Megaratri Pralebda menemukan tidak ada penyebab dari luar kematian 4 korban.

Keempat korban meninggal karena riwayat penyakit dengan urutan kematian yang berbeda.

Dengan jelas dan yakin, Dokter Asri pada saat jumpa pers mengumumkan urutan kematian dari keempat jenazah, yakni sebagai berikut:

- Rudiyanto Gunawan (71 tahun) meninggal akibat penyakit saluran pencernaan
- Reni Margareta (66) meninggal akibat kelainan pada payudara
- Budiyanto Gunawan (68) meninggal akibat serangan jantung yang baru atau akut
- Dian Febbyana (42) meninggal akibat gangguan pernafasan yang disertai dengan penyakit pernafasan yang kronis

5. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
Dokter Asri mengatakan bahwa timnya yakin keempat jenazah tidak mengalami kererasan. Mereka tidak menemukan tanda-tanda kekerasaan di tubuh para korban.

Kabid Puslabfor, Kombes Wahyu Marsudi, mengatakan bahwa pihaknya juga tidak menemukan kerusakan TKP dan obat-obatan berbahaya.

"Kami tidak menemukan adanya kerusakan TKP, DNA selain 4 korban dan juga cairan pestisida, bahan kimia dan obat - obatan berbahaya lainnya," ucapnya.

6. Kasus ditutup
Kombes Hengky Haryadi selaku Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengatakan menutup kasus kematian satu keluarga ini karena tidak ditemukan unsur pidana.

"Hasil penyelidikan kami tidak ada peristiwa pidana maka kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya," ucapnya.

Baca Juga: Pj. Wali Kota Tasikmalaya Sebut Seharusnya TPS Tidak Ada di Depan SDN Argasari

Dengan adanya pernyataan dari jumpa pers diatas menandakan berakhirnya penyelidikan kasus satu keluarga Kalideres dan mematahkan berbagai teori yang dibuat masyarakat selama ini.

Sebelumnya penemuan 4 jenazah yang merupakan satu keluarga di Kalideres sudah menggegerkan satu Indonesia.

Bermula dengan jenazah yang ditemukan dalam keadaan sudah mengering, kemudian ditemukannya barang-barang aneh dan perilaku para korban sebelum meninggal membuat warga jelas berspekulasi ke berbagai hal.***.

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @poldametrojaya ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x