Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Jauhi Aktifitas di Radius 5 Kilometer

- 5 Januari 2023, 10:59 WIB
Erupsi kembali terjadi di Gunung Anak Krakatau, PVMBG menghimbau agar menjauhi radius 5 kilometer.
Erupsi kembali terjadi di Gunung Anak Krakatau, PVMBG menghimbau agar menjauhi radius 5 kilometer. /Instagram/@pvmbg/

PRIANGANTIMURNEWS- Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi kedua kalinya di awal tahun 2023.

Erupsi kedua Gunung Anak Krakatau tersebut kembali terjadi pada dini hari tadi Kamis, 5 September 2023 pukul 00:13 WIB.

Menyusul erupsi pertama Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Rabu, 4 Januari 2023 pukul 15:09 WIB di Lampung.

Baca Juga: Tertipu 1,8 Miliar, Tatang Sihombing Ngaku Tidak Direspon Oleh KC Bank Aceh S Parman Medan

Di mana erupsi tersebut menimbulkan ketinggian kolom abu mencapai kurang lebih 3.000 meter di atas puncak atau 3.157 di atas permukaan laut.

Informasi erupsi kedua tersebut telah dikonfirmasi oleh pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gempa (PVMBG) melalui akun Twitter resminya @PVMBG

Dalam laporannya yang diposting di Instagram (IG) tinggi kolom letusan teramati mencapai 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut. Saat pelaporan tersebut tiba, erupsi diketahui masih terjadi.

Baca Juga: Moana Akan Selalu Ikut Ibu! Ria Ricis Kenapa?

Menanggapi kondisi erupsi tersebut status Gunung Anak Krakatau memang sudah ditingkatkan ke level III atau siaga, bersamaan dengan status Gunung Semeru dan Gunung Merapi saat ini. Kolom dikatakan teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal kearah timur laut.

Peningkatan status level III (siaga) sendiri diumumkan oleh Kepala pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan: Andi Suwardi kemarin saat dihubungi di Bandar Lampung, Rabu, 4 Januari 2023.  

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga). Masyarakat , pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau atau Beraktivitas dalam  radius 5 kilometer dari kawah aktif” ungkap Andi.

Baca Juga: Tolak Perppu Cipta Kerja, 5 Mahasiswa di Pekanbaru Tolak Kedatangan Presiden Jokowi

Sementara kemarin, Riko yang merupakan seorang kepala dusun Pulau Sebesi mengatakan masyarakat Pulau Sebesi resah karena sering terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau.

“Iya mas, kami warga merasa resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau. Kalau dibilang trauma pasti trauma mas, karena kan tsunami 2018 lalu akibat longsoran dari Gunung Anak Krakatau itu,” ujarnya yang resah.

Oleh karena itu, pihak keamanan setempat menghimbau masyarakat agar tidak mendekati Anak Krakatau atau beraktifitas disekitarnya dalam radius jarak 5 kilometer (KM) dari kawah gunung aktif untuk berpartisipasi dari dampak erupsi dan tsunami.

Baca Juga: Masuk Bulan Rajab! Puasa Sunnah Tanggal Berapa? Bagaimana Niatnya?

Sampai saat ini rasa kekhawatiran masyarakat setempat akan tsunami yang ditimbulkan oleh Anak Krakatau masih terus menghantui, namun pihak PVMBG menerangkan agar warga tidak panik dan terpengaruh isu hoax yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.***

Sumber: antaranews.com

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x