Network
PRIANGANTIMURNEWS - Bentrok berdarah antara Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Bentrokan antara TKI dan TKA terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023 lalu menyebabkan dua orang dari kedua belah pihak menjadi korban.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, di Palu pada Senin, 16 Januari 2023 menyampaikan bahwa langkah yang lakukan kepolisian saat ini telah melakukan pengamanan di kawasan pertambangan tersebut.
Baca Juga: Pengendara Motor Yamaha Jupiter Tewas Tergencet Truk dan Bus di Rancakuya Ciawi Tasikmalaya
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah segera memeriksa 46 orang karyawan PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang tersisa dari 77 orang yang sudah menjalani pemeriksaan diduga terlibat bentrok di perusahaan tambang nikel tersebut.
"Saat ini tenaga kerja yang diduga terlibat perusakan fasilitas perusahaan sedang diamankan di Polres Morowali Utara," kata Didik seperti dikutip priangantimurnews.com dari Antara Selasa 17 Januari 2023.
Dari 31 orang terduga yang terlibat sudah diperiksa kepolisian setempat. 17 diantaranya telah terbukti melakukan perusakan fasilitas perusahaan.
Sementara 14 orang lain dinyatakan tidak terbukti, namun tetap diberlakukan wajib lapor.
"Setelah nanti dilakukan peningkatan kasus ke penyidikan, maka 17 orang yang terlibat akan ditetapkan menjadi tersangka," ujar Didik.
Menanggapi insiden kerusuhan berdarah yang terjadi di PT GNI Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menteri Koordinator bidang Polhukam (Menkopolhukam), Mahfud MD memperingatkan agar perusahaan lebih terbuka terkait ketenagakerjaan.
Baca Juga: Tegas, UNIBI Bandung Pecat Karyawan Berkomentar Tak Pantas di Foto Presiden Jokowi
"Pemerintah mengimbau PT GNI bisa bersikap lebih terbuka, sehingga pemerintah dapat mempunyai data, tentang semua tenaga kerja dan pelaksanaan pengamanan di dalam lingkungan perusahaan yang beroperasi di dalam wilayah RI," ungkap Mahfud
