4 Langkah dalam Menangani Banjir Bandang, Antisipasi Aliran Deras Tiba-Tiba

- 2 Maret 2023, 15:47 WIB
Anak-anak bermain di genangan banjir di kawasan Karangligar, Kabupaten Karawang.
Anak-anak bermain di genangan banjir di kawasan Karangligar, Kabupaten Karawang. /Novrian Arbi/ANTARA FOTO

PRIANGANTIMURNEWS- Langkah antisipasi banjir bandang dilakukan dengan mengenali tanda-tanda sebelum bencana Hidrometeorologi tersebut terjadi.

Banjir bandang biasanya memang terjadi saat suatu wilayah tengah mengalami intensitas hujan tinggi dimana volume air di sungai meningkat.

Di Indonesia sendiri yang merupakan wilayah tropis, hujan deras hampir selalu terjadi setiap tahunnya dan beberapa kejadian menyebabkan beberapa bencana.

Baca Juga: KKNT UNIK Cipasung Turut Serta dalam Kegiatan Kerja Bakti, Bersama Aparat Desa Kubangsari

Salah satunya adalah banjir, termasuk banjir bandang atau yang dikenal dengan nama aliran bahan rombakan.

Banjir bandang terbilang lebih berbahaya dari banjir biasa. Pada umumnya banjir diakibatkan karena luapan aliran sungai yang volumenya berlebih.

Tetapi, banjir bandang terjadi karena secara tiba-tiba disaat volume air tidak terlalu tinggi disertai dengan aliran deras dan material-material padat yang terbawa.

Baca Juga: Pengoplosan Gas Bersubsidi di Tasikmalaya, Pelaku Kabur dan Polisi Berjanji akan Buru

Menyeret apa yang dilaluinya, sangat merugikan dan merusak aliran sungai tersebut dan terkadang menimbulkan korban jiwa.

Banjir bandang biasanya terjadi di mulut lembah yang memiliki aliran sungai langsung dari bukit atau pegunungan yang cukup terjal.

Alasan dari banjir bandang terjadi biasanya karena adanya aliran sungai yang terhambat di daerah hulu, seperti oleh ranting, kayu bahkan sampah.

Baca Juga: Cilok 'Mang Tata' Kuliner Jadul yang Tetap Disukai Semua Kalangan

Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, deras dan terus menerus. material penghambat tersebut tidak mampu untuk menahan volume air.

Sehingga pecah atau hancur, dan secara deras aliran yang tertahan tersebut menerjang dengan cepat.

Sehingga aliran yang sebelumnya kecil dan tenang tiba-tiba berubah menjadi deras dan berbahaya.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Abby Choi, Siapa Saja Yang Terlibat?

Banjir bandang juga biasa terjadi ketika gunung berapi tengah alami erupsi, berupa banjir lahar dingin yang membawa material muntahan perut bumi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, setidaknya ada empat langkah antisipasi dalam menangani banjir bandang.

1. Masyarakat perlu waspada dan curiga ketika sungai atau aliran air tiba-tiba saja arusnya mengecil padahal belum memasuki musim kemarau.

2. Ketika kondisi tersebut terjadi, segera melakukan cek lokasi kejadian dengan menyusuri alur sungai bagian hulunya.

Baca Juga: Barcelona Tunda Pengumuman Perpanjangan Kontrak Bintang Serbaguna Usai Kekalahan Almeria

3. Jika ternyata benar-benar ditemui aliran sungai yang terbendung, tertahan atau terhambat oleh suatu material. Lakukan normalisasi dengan menyingkirkan rintangan tersebut.

4. Masyarakat lebih baik hindari bermukim di daerah mulut lembah, yang alur sungainya berhulu dari bukit yang tinggi dan terjal.

Sementara untuk langkah pencegahan agar banjir tersebut tidak terjadi masyarakat perlu menerapkan 10 disiplin dalam menjaga lingkungan.

1. Jangan membuang sampah sembarangan
2. Tidak menebang hutan secara liar
3. Lakukan penghijauan terhadap lahan gundul
4. Atur tata kota dengan baik
5. Membuat sistem drainase kota yang efektif.

Baca Juga: Bos Manchester United Erik ten Hag membahas masa depan bintang pinjaman Wout Weghorst dan Marcel Sabitzer

6. Lakukan tebang pilih dan tebang tanam
7. Mengatur keluarnya aliran debit air
8. Tidak melakukan aspal jalan yang terlalu padat
9. Buat saluran air bawah tanah yang baik
10.Membuat lubang biopori sebagai antisipasi.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x