Untuk potensi bahaya yang masih mengancam saat ini diantaranya adalah awan panas guguran dan guguran lava yang terlihat sejak tanggal 12 Maret malam hari.
Dimana kedua guguran tersebut dapat menjangkau 3 km dari puncak ke arah Kali Woro, kemudian 5 km dari puncak ke arah Kali Gendol dan Kali Boyong.
Sementara jarak terjauh yakni 7 km dari puncak ke arah Kali Bedog, krasak dan Kali Bebeng masih berpotensi terjadi.
Baca Juga: Menusuk Seorang Pemuda hingga Tewas, Tiga Orang di Palembang Ditangkap Polisi, Ini Ancaman Hukumanya
Dalam perhitungan BPPTKG, 3 km adalah jarak radius dari puncak apabila Gunung Merapi mengalami erupsi eksplosif dan melontarkan material Vulkanik.
Oleh karena itu, Agus masih menekankan dan menegaskan status Gunung Merapi saat ini masih dalam tingkat Siaga (Level III).
BPPTKG juga menghimbau kepada seluruh warga untuk mewaspadai lahar dingin yang akan menyebabkan banjir bandang saat hujan mulai terjadi.
"Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jawa Tengah," ungkapnya.
"BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi," tambahnya
Selain itu Agus juga menyampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada 12 Maret 2023 lalu.