Dirinya menyampaikan bahwa aktivitas gempa bumi di Selat Sunda adalah gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
Kendati demikian, Daryono menyampaikan bahwa gempa tersebut bukan bagian dari gempa megathrust yang terjadi di zona subduksi.
Baca Juga: AstraZeneca Giat Untuk Menolong Pasien Asma Dari Tes Ketergantungan Inhaler SABA
"Sehingga masyarakat pesisir tidak perlu cemas atau khawatir dan tetap beraktivitas seperti biasa," lanjutnya.
Daryono juga menjelaskan terhait analisis gempa bumi selat sunda menunjukkan Selat Sunda mengalami mekanisme pergerakan geser.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi (menimbulkan) tsunami," akhirinya.
BMKG menghimbau warga pesisir atau terdampak gempa, agar menghindari bangunan tempat tinggal yang sudah retak atau rusak akibat gempa.