"Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Karangetang siaga level III," lanjutnya.
Dalam rekaman 23 kali gempa guguran tersebut, dengan amplitudo 10 hingga 20 milimeter yang berdurasi 40 sampai 89 detik.
Terdapat tiga kali gempa tektonik yang terekam, dengan amplitudo antara 20 hingga 45 milimeter, S-P: 12 sampai 20 detik selama 57 sampai 81 detik.
Selain menghimbau, Yudia pun menegaskan agar masyarakat mematuhi instruksi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang telah memetakan radius bahaya letusan.
Hal tersebut agar masyarakat terhindar dari peristiwa yang tidak diinginkan.
Dalam rekam jejak sejak awal tahun 2023, Gunung Karangetang sudah mengalami erupsi efusif pada 8 Februari 2023 lalu.
Menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga PVMBG menaikan statusnya menjadi Level III: Siaga.