Network
Sementara hujan ringan berpotensi masih akan terjadi di wilayah Jawa Barat dan Kalimantan Utara.
Baca Juga: Gagal Sikat Persib Bandung di GBLA! Beginilah Komentar Mengejutkan Pelatih Madura United
BMKG menyampaikan bahwa peningkatan intensitas hujan saat musim kemarau, disebabkan oleh tiga faktor yang berkaitan dengan dinamika atmosfer. Diantaranya:
1. Terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian utara yang turut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
2. Potensi sirkulasi angin di sekitar Laut Sulawesi yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Indonesia bagian tengah.
3. Dorongan massa udara dari wilayah selatan indonesia yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Dalam laporannya, ketiganya mempengaruhi atmosfer dengan sangat signifikan. Hingga memicu terjadinya hujan di beberapa wilayah di Indonesia hingga 5 Juni 2023.
Baca Juga: Prancis Tolak Pernyataan PBB Terkait Diskriminasi Rasial di Lembaga Penegak Hukum
BMKG menekankan bahwa Pulau Jawa bagian Timur, Kalimantan dan Sulawesi adalah yang paling terdampak cuaca ekstrem tersebut.
Kenyataannya dalam analisis perkembangan musim terbaru pada Desarian II Juni 2023. Berdasarkan jumlah ZOM (Zona Musim), Indonesia telah memasuki musim kemarau.
