Bupati Pangandaran Jeje Resmikan Gedung Kantor Bappeda di Kota Baru

27 Juni 2021, 09:22 WIB
Gedung kantor Bappeda kab Pangandaran yang baru diresmikan oleh Bupati, Jumat, 25 Juni 2021. /WhatsApp Jurnalis Pangandaran/

PRIANGANTIMURNEWS- Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata didampingi Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan meresmikan gedung kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Jumat (25/6/2021) kemarin, yang juga dihadiri oleh Sekda Pangandaran Kusdiana serta jajarannya.

Pembangunan kota baru di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terus digenjot. Dari tiga proyek pembangunan yang terdiri dari kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Pangandaran, Alun-alun dan kantor Bappeda, baru kantor Bappeda yang selesai dibangun dan langsung dipergunakan.

“Tahun ini kita bangun kantor Setda, Alun-alun dan kantor Bappeda. Itu harus selesai tahun ini,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Priangan Timur Minggu, 27 Juni 2021 Hujan Intensitas Ringan Siang hingga Malam Hari

Dia menjelaskan pihaknya tak hanya membangun pusat pemerintahan namun juga membangun kota baru di kawasan Desa Cintakarya Parigi ini. Rencana pembangunannya sudah disusun dan direalisasikan secara bertahap.

“Jadi kita itu sebenarnya membangun kota baru yang didalamnya ada pusat pemerintahan. Penataan infrastruktur publiknya juga digarap, akses jalan menuju pusat pemerintahan lebarnya 20 meter,” kata Jeje.

Dia menargetkan rencana pembangunan kota baru itu bisa selesai di masa jabatannya sebagai Bupati.

“Saya punya waktu tiga tahun, 2022, 2023 sampai 2024. Selama tiga tahun itu saya harap bisa selesai, atau 90 persen selesai. Pokoknya harus beres,” kata Jeje.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Minggu, 27 Juni 2021 Waspada Hujan di Jakbar, Jaksel, dan Jaktim

Dia memperkirakan butuh anggaran sekitar Rp 120 miliar untuk mewujudkan rencana kota baru tersebut. Jeje mengakui di tengah kondisi keuangan daerah yang kurang sehat, perlu dilakukan penyesuaian.

“Rp 120 miliar itu untuk pusat perkantorannya saja, belum sarana prasarana pendukung sebuah kota baru,” kata Jeje.

Dia mengatakan pembangunan kota baru di kawasan ini mulai memberi dampak bagi masyarakat, salah satunya kenaikan harga jual tanah yang signifikan.

“Tiga tahun lalu harga tanah disini sekitar Rp 1 juta per bata, sekarang melonjak Rp 15 juta, itu luar biasa. Saya harap masyarakat setempat bisa ikut menikmati dampak positif dari pembangunan ini,” kata Jeje.

Ketua Komisi IV DPRD Pangandaran Wowo Kustiwa menambahkan perencanaan pembangunan kawasan ini harus terintegrasi dari awal.

“Jadi pembangunan taman, instalasi kabel-kabel dan air itu harus dimulai dari sekarang. Jangan sampai nanti setelah beres, dibongkar lagi. Instalasi kabel pun harus di bawah tanah, namanya kota baru jangan ada kabel semrawut di atas tiang,” kata Wowo.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Minggu, 27 Juni 2021 Waspada Hujan di Jakbar, Jaksel, dan Jaktim

Mengenai kondisi fiskal pemerintah yang sedang tak baik imbas pandemi Corona, Wowo mengatakan hal itu bisa disiasati dengan penyesuaian.

“Masalah anggaran bisa menyesuaikan dan disesuaikan. Yang penting pembangunan ini dijadikan prioritas walau pun dilakukan secara bertahap tak masalah, yang penting berjalan,” kata Wowo.

Dia juga mengatakan Pemkab Pangandaran bisa mengakses bantuan anggaran dari Pemprov Jabar atau pemerintah pusat.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler