Musim Hujan, Waspadai Dua Jenis Penyakit Ini

- 9 Maret 2021, 14:05 WIB
Dampak bencana banjir.
Dampak bencana banjir. /Pexels/

Disentri adalah penyakit radang usus yang disertai diare berdarah, disentri paling sering terjadi akibat bakteri shigellosis atau amuba. Disentri sering menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Sedangkan, kolera adalah penyakit bakteri yang menyebabkan diare berat dan dehidrasi, biasanya menyebar di dalam air. Jika kolera tidak ditangani dengan tepat, hal ini akan berakibat fatal pada tubuh. Kolera mebutuhkan diagnosis medis dan selalu memerlukan uji atau pencitraan laboratorium.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Saat Pandemi Covid-19, PHRI Bantu Promosikan Pariwisata Pangandaran

Kedua, Water-related-vektore-borne diseases. Penyakit ini disebabkan oleh vektor pengembangan besarnya di air. Contohnya: Malaria, Demam berdarah, dan filariasis.

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Tingkat keparahan malaria bervariasi berdasarkan spesies plasmodium.

Gejala yang dirasakan berupa mengigil, demam, dan berkeringat. Biasanya terjadi beberapa minggu setelah digigit.

Baca Juga: Tugas Baru Laporta Presiden Terpilih Barcelona, Membangkitkan Club Dari Kritis

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk deman berdarah. Nyamuk ini akan cepat meyebar atau tumbuh melalui air yang tergenang atau air yang kotor. Apalagi saatterjadi banjir, nyamuk-nyamuk tersebut sangat menyukai bencana alam tersebut.

Sedangkan, filariasis adalah penyakit parasit tropis yang memengaruhi kelenjar limfa dan pembuluh limfa. Filariasis limfatik disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Gigitan nyamuk ini menularkan parasit yang menuju sistem limfa.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Samsat Keliling Kota Banjar Maret 2021, Berikut Persyaratan yang harus Dibawa

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: instagram PUPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah