Sementara itu tiga lokal ruang kelas SDN 1 Ciparay terlihat kotor karena lumpur masuk ke dalam ruang kelas. Sedangkan ruang kelas lainnya tidak terjangkau air karena letaknya lebih tinggi.
“Air mulai naik menjelang buka puasa, magrib, Sungai Ciseel mulai banjir. Semakin malam ketinggian air terus meningkat, bahkan ada yang sampai satu meter. Sekitar pukul 21.00 air mulai surut,” kata Maman (45) warga Cidolog.
Dia menyatakan banjir kali ini termasuk tingkatan sedang. Beberapa tahun lalu, banjir lebih besar, genangan bajir juga lebih luas. “Ini (banjir) sedang saja, cepat surut. Yang dulu, banjir jauh lebih besar, rumah banyak yang rusak,” tuturnya.
Baca Juga: Tim Densus 88 Tembak Mati Seorang Terduga Teroris, Saat Melakukan Perlawanan di Makassar
Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya didampingi Sekretaris Daerah Tatang langsung menijalu lokasi banjir di Desa Ciparay. Selain melihat posko kesehatan, juga melihat aliran Sungai Ciseel.
“Belakangan ini curahhujan memang tinggi, sehingga memicu banjir. Air yang terus naik hingga masuk permukiman masyarakat. Beruntung juga banjir cepat surut. Tidak ada warga yang sampai mengungsi,” kata Bupati.
Dia menambahkan warga masih membutuhkan bantuan air bersih. Karena banyak sumur yang airnya kotor. Selain itu, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan sembako. “Kami bantu air bersih, dan sembako. Saya berharap secepatnya pulih kembali,” tuturnya.
Terpisah Camat Cidolog Otong Bustomi mengatakan, data kerusakan akibat banjir sungai Ciseel yakni 64 hektare lahan persawahan rusak, 41 rumah terendam banjir, satu diantaranya terancam longsor , karena ada pengikisan tanah.
Baca Juga: Keluarga Andhika Pratama Positif Covid-19, Begini Kondisi Bayi Ussy
“Tidak ada korban jiwa, tidak ada pengungsian. Sebagian besar sawah yang rusak, sedang proses mengolah lahan ,sebagian baru ditanami, dan sekitar satu hekter siap panen hancur,” kata Otong.