PRIANGANTIMURNEWS- Aksi menuntut pembebasan Rizieq Shihab didepan Kantor Kejaksaan Kabupaten Tasikmalaya pada 13 Juli 2021 lalu yang sempat diwarnai kericuhan, diikuti oleh santri dibawah umur ikut dalam demonstrasi tersebut.
Dari pengakuan sejumlah santri kepada media, alasan mereka mengikuti kegiatan tersebut karena adanya ajakan dari komunitas pecinta shalawat. Awalnya mereka mengira aksi tersebut aksi damai, terlebih mereka mengaku tidak tahu menahu perihal isi dari kegiatan tersebut.
Hal tersebut yang kemudian menjadi dasar desakan dari orang tua santri, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah untuk membubarkan komunitas pecinta shalawat.
Menyikap hal tersebut, PC (Pimpinan Cabang) IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Kab. Tasikmalaya menyatakan siap merangkul dan mengarahkan para santri yang terlibat dalam kegiatan aksi tersebut kepada kegiatan positif dan produktif lainnya.
Asep selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Tasikmalaya mengatakan banyak yang tidak tahu menahu dan hanya ikutan-ikutan bukan hanya dari komunitas pecinta sholawat saja.
"Alasan tersebutlah yang membuat kami menyebut mereka korban dari aksi yang tidak bertanggung jawab, sehingga paska aksi mereka sangat terkena dampak tekanan psikologis" tutur Asep yang kami hubungi melalui sambungan seluler, Sabtu 17 Juli 2021.
Baca Juga: Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Ditanggung Pemerintah Daerah, Ini Penjelasannya
Asep menambahkan saat ini pihaknya sedang menyusun program pemulihan psikis.