Tim SAR Gabungan yang melakukan upaya pencarian saat itu, sebut Dedi, akhirnya berhasil menemukannya pada hari ketiga.
Ini juga terjadi pada kasus yang sama yang memang sudah beberapa kali terjadi di kawasan tersebut sehingga warga merasa heran karena sampai hari keenam, Gibran masih juga belum ditemukan.
Ia menerangkan, dengan penuh rasa penasaran, warga sekitar pun ikut aktif melakukan pencarian terhadap Gibran. Mereka terus melakukan penyisiran mulai dari bawah sampai bagian atas gunung, begitupun sebaliknya dan itu dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya warga berhasil menemukannya di kawasan Curug Cikoneng.
Baca Juga: Pergantian Panglima TNI Dikaitkan dengan Konflik China dan Australia
Apa yang telah menimpa Gibran menurut Dedi sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dialami pendaki lainnya yang juga semopat hilang di Gunung Guntur.
Ia juga merasa tiba-tiba berada di alam lain setelah terpisah dari teman-temannya dan ia merasa hal itu dialaminya hanya beberapa jam saja padahal sebenarnya ia hilang sudah tiga hari.
"Saat itu, warga juga menemukan pendaki yang hilang di kawasan Curug Cikoneng. Bedanya, kalau Gibran ditemukan setelah enam hari dan masih mengenakan pakaian lengkap, pendaki itu ditemukan setelah tiga hari akan tetapi sudah dalam kondisi telanjang akan tetapi ia juga selamat," katanya.
Dedi memuji sikap warga setempat yang selalu ikut aktif melakukan pencarian ketika ada pendaki yang dilaporkan hilang. Bahkan mereka melakukannya tanpa mengenal rasa lelah karena ada keyakinan korban akan bisa ditemukan dalam kondisi selamat.***(Aep Hendy S/Pikiran Rakyat)