Baca Juga: Sungguh Mulia, Agnez Mo Gemar Lakukan Aksi Sosial Hingga Sekolahkan Anak Asuh
“Saya sedang berada di ruang tengah. Sedangkan anak di belakang. Mendadak terdengar suara keras disertai rumah bergetar,” ungkap Iti Kartini, ketika ditemui di rumahnya yang hancur.
Saat itu, dia tidak mengira suara gemuruh yang didengarnya akibat bagian dapur rumahnya hancur. Bersama anaknya langsung keluar rumah. Ketika di luar rumah , banyak yang teriak agar segera keluar.
“Saya langsung keluar, baru tahu bagian dapur rumah hancur. Saat itu juga banyak orang yang sedang mengaji di masjid juga keluar semua. Mereka juga minta saya segera keluar dari rumah,” tuturnya.
Baca Juga: Danrem 174 Merauke Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan PON XX 2021 di Wilayah Kabupaten Merauke
Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Sekretaris Desa (Sekdes) Nasol, Abdul Latif, mengatakan longsor yang terjadi di 15 titik, dipicu hujan deras yang beberapa hari ini mengguyur wiayah tersebut.
Berdasar peta daerah, wilayah Nasol termasuk daerah rawan bencana, karena topografinya berbukit.
“Nasol masuk wilayah rawan bencana. Kejadian ini dipicu hujan deras. Ketika tanah jenuh dengan air, terjadi longsor. Tidak ada korban jiwa,” kata Abdul Latif.
Baca Juga: Menjelang Derby London Utara, Mikel Arteta Akan Menurunkan Pemain Tidak Berpengalaman
Dia menambahkan, longsor tidak hanya mengakibatkan tebing longsor hingga menutup akses jalan antar Desa nasol dengan Des Darmacaang, juga menimbun saluran air. Ada sembilan kepala keluarga (KK) yang diungsikan.