Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kabar duka datang dari salah satu ulama kharismatik Kabupaten Garut.
KH. Aceng Zakaria meninggal dunia pada tanggal 21 November 2022 Pukul 21.45 WIB di Garut.
Almarhum dimakamkan di tanah wakaf Persis Kp. Kudangsari (± 500M dari Pesantren Persis Rancabango) pukul 09.00 WIB.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022 Grup C Malam Ini, Argentina Dibobol Arab Saudi, Skor 2-1
"Almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga, tidak jauh dari pesantren yaitu di Kampung Kudangsari, Tarogong Kaler," ujar anak ketiga KH. Aceng Zakaria, Lutfi Lukman Hakim.
Tentu kabar duka ini membuat semua orang yang mengenal almarhum merasa kehilangan.
Bahkan ribuan orang ikut mengantar kepulangan almarhum KH. Aceng Zakaria ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Almarhum merupakan mantan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) masa jihad 2015-2022.
Baca Juga: Lima Penadah Sepeda Motor Hasil Curian Diringkus Petugas Polres Metro Bekasi
Sejak pagi hari, banyak orang dari berbagai daerah datang ke Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango untuk menyalati almarhum.
Pukul 09.00 WIB, ribuan orang mulai bergerak ke pemakaman. Duka seketika menyeruak saat jenazah KH. Aceng Zakaria mulai dibawa menuju pemakaman.
"Pileuleuyan bapak, karyanya banyak, ilmunya tinggi, dan jihadnya sempurna," ujar salah satu pengantar jenazah.
Meninggalnya KH. Aceng Zakaria untuk selama lamanya itu menyisakan duka yang mendalam bagi umat Islam khususnya di Jawa Barat .
Diketahui, KH. Aceng Zakaria sempat dirawat di RS Intan Husada pada hari Senin, 21 November 2022 sore hari pukul 14.20 WIB.
Baca Juga: Meksiko vs Polandia: Pratinjau, Prediksi, Head To Head, Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Qatar
Kondisinya kritis hingga Senin malam, kemudian pada pukul 21.45 WIB, dinyatakan meninggal dunia
"Ikhtiar sudah disempurnakan, kondisi saat dibawa ke rumah sakit memang sudah tidak sadar. Mohon dimaafkan segala dosa dan khilaf Apa ( ayah ) KH. Aceng Zakaria," ucap Lutfi Lukman Hakim.
Almarhum merupakan ulama kharismatik dengan segudang ilmu dan prestasi dalam membangun umat.
Sudah lebih dari 50 buku ia tulis, salah satu buku yang menjadi masterpiece - nya adalah buku Al Muyassar Fi ' Ilm Al - Nahwi (gramatika bahasa Arab sebanyak tiga jilid).***
