PRIANGANTIMURNEWS- Peretas diduga membobol 5,4 juta data akun Twitter dan menjualnya di sebuah forum dengan harga awal US$30 ribu (Rp450 juta).
Dikutip dari restoreprivacy, pembobolan bermula dari kerentanan keamanan Twitter yang terverifikasi pada Januari. Sejak kasus itu, Twitter menambal kerentanan.
Namun, kerentanan itu kadung dieksploitasi oleh salah satu hacker untuk mendapatkan data akun yang diduga berasal dari 5,4 juta pengguna. Database yang berisi nomor telepon dan email itu kini dijual di forum peretasan populer.
Baca Juga: Profil Negara Tunisia yang Mengalahkan Prancis di Piala Dunia
Kerentanan Twitter itu awalnya terungkap lewat unggahan salah satu pengguna HackerOne "zhirinovsky", awal Januari.
Menurut dia, celah itu memungkinkan peretas memperoleh nomor telepon dan/atau alamat email yang terkait dengan akun, bahkan jika pengguna menyembunyikannya di pengaturan privasi.
Bug itu disebut khusus terjadi pada Android dan dengan proses otorisasi Twitter.
"Kerentanan ini memungkinkan pihak mana pun tanpa otentikasi apa pun untuk mendapatkan ID twitter (yang hampir sama dengan mendapatkan nama pengguna akun) dari setiap pengguna dengan mengirimkan nomor telepon/email," kata akun zhirinovsky itu.