Mengenal Jembatan Cirahong yang Dibangun Tahun 1893 oleh Staatspoorwegen Milik Pemerintah Hindia Belanda

- 15 Januari 2023, 13:27 WIB
Para serdadu Belanda tengah memperbaiki Jembatan Cirahong/
Para serdadu Belanda tengah memperbaiki Jembatan Cirahong/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Jembatan Cirahong merupakan jembatan satu-satunya di Indonesia yang memiliki fungsi lalu lintas ganda.

Bagian atas jembatan merupakan rel kereta api kemudian, sejak diperbaiki Juli 2021 tahun lalu, bagian bawah jembatan dapat dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.

Dilansir Priangantimurnews dari Instagram @dailytasik minggu 15 Januari 2023, diketahui Jembatan Cirahong memiliki panjang 202 meter dengan ketinggian sekitar 66 meter, Jembatan ini melintas di atas Sungai Citanduy dan merupakan jembatan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Alun-alun Singaparna, Ada Lomba Lato-lato Dadakan Sampai Imbauan Jaga Kebersihan

Jembatan Cirahong adalah salah satu peninggalan Kolonial Belanda saat menjajah Indonesia.

Sejak puluhan tahun silam, jembatan Cirahong ini digunakan sebagai jalur alternatif warga Kabupaten Tasikmalaya menuju Kabupaten Ciamis, begitu pun sebaliknya.

Jembatan dengan rangka besi ini bagian bawahnya dipasang balok-balok kayu sebagai alas jembatan untuk arus lalu lintas kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.

Baca Juga: Pertemuan Bupati Cianjur Herman Suherman dengan Aliansi Cugenang Menggugat: Saya Ada untuk Warga Cianjur

Jembatan dengan lebar sekitar 3 meter ini membuat arus lalu lintas yang melintasi bagian bawah harus bergiliran dan antre.

Warga dari ke 2 daerah pun saling koordinasi untuk mengatur kendaraan yang masuk ke jembatan agar lalu lintas berjalan lancar.

Kondisi ini pun dimanfaatkan warga sekitar untuk meraup rupiah dari jasa mengatur lalu lintas di bawah jembatan.

Baca Juga: Seorang Warga yang Sedang Nongkrong Dibacok Gerombolan Motor, Tangan Korban Terluka Parah, Ini Kronologinya

Jembatan Cirahong mulai dibangun tahun 1893 oleh perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda, Staatspoorwegen kemudian diperkuat kondisinya tahun1934

Jembatan Cirahong merupakan bagian dari pembangunan rel kereta api jalur selatan di Pulau Jawa oleh pemerintah kolonial Belanda.

Tidak ada angkutan umum roda empat resmi yang melewati jalur Jembatan Cirahong. Kendaraan yang melintas umumnya angkutan pribadi.

Baca Juga: Empat Calon Bertarung Berebut Kursi Ketua LPM Kelurahan Panglayungan Kota Tasikmalaya, Ini Visi dan Misinya

Karena lebar badan jembatan hanya cukup untuk satu mobil atau sekitar 2 meter, kendaraan yang melintas harus bergantian.

Biasanya ada beberapa warga yang bertugas mengatur lalu lintas di kedua ujung pintu jembatan.

Warga dari daerah Manonjaya mengatur arus masuk kendaraan dari pintu jembatan sebelah selatan atau pintu dari arah Manonjaya.

Sedangkan warga Ciamis mengatur lalu lintas dari arah utara. Bergantian berjaga selama 24 jam, mereka hanya mendapatkan upah alakadarnya dari sopir atau warga yang melintas di Jembatan Cirahong.***

Sumber: Instagram@dailytasik.

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah