Cegah Peredaran Uang Palsu, Bank Indonesia Lakukan Upaya Preventif dan Represif

- 24 Mei 2023, 21:56 WIB
Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali dan Kapolres Tasikmalaya saat  ekspos  Penangkapan 7 pelaku pencetak pengedar uang palsu
Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali dan Kapolres Tasikmalaya saat ekspos Penangkapan 7 pelaku pencetak pengedar uang palsu /Edi Mulyana/PRIANGANTIMURNEWS/PRMN

PRIANGANTIMURNEWS - Pencetakan dan peredaran uang palsu hingga kini masih terus terjadi.

Seperti yang di Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya telah berhasil menangkap 7 orang pelaku pencetak dan pengedar uang palsu.

Untuk mencegah tindak pemalsuan uang rupiah, Bank Indonesia satu satunya lembaga yang berwenang mencetak dan mengedarkan uang rupiah meIakukan upaya penanggulangan dengan cara preventif maupun represif.

Baca Juga: Tujuh Orang Pencetak Uang Palsu Ditangkap Satreskrim Polres Tasikmalaya, 3.214 Lembar Uang Palsu Disita

Upaya preventif dilakukan dengan penguatan unsur pengaman serta sosialisasi dan edukasi mengenai keaslian uang rupiah.

Sementara itu, upaya represif dilakukan melalui keria sama dengan aparat penegak hukum dalam proses peradilan untuk memberikan efek jera kepada pelaku pemalsuan uang.

Hal tersebut dilakukan oleh Bak Indonesia dengan Polres Tasikmalaya, telah meIakukan klarifikasi 3,214 Iembar uang yang diragukan keasliannya.

Uang yang diragukan keasliannya dengan rincian pecahan Rp100.000.00 sebanyak 2,597 Iembar dan Rp50.000,00 sebanyak 617 Iembar.

Baca Juga: Terlalu! Seorang Ibu Penyapu Koin di Subang, Diprank dengan Uang Palsu

Uang yang diragukan keasliannya tersebut seluruhnya di dapat dari hasil penangkapan 7 oreng pelaku. Lokasi penangkapan di Kampung Gandok Desa Puspahiang Kec. Puspahiang Kab. Tasikmalaya pada tangga1 15 Mei 2023.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, uang yang diragukan keasliannya tersebut dinyatakan sebagai uang tidak asli kalena tidak sesuai dengan ciri-ciri keaslian uang
Rupiah,

"Uang palsu ini tidak terdapat inikro teks, bahan dari kertas biasa, nomor seri tidak be rubah warna dengan menggunakan sinar ultra violet," kata Kepala BI Tasikmalaya, Aswin Kosotali di Polres Tasikmalaya Rabu 24 Mei 2023.

Uang tidak asli tersebut memiliki kualitas yang rendah karena dapat dikenali dengan mudah melalui metode 3D dilihat, diraba dan diterawang.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Gercep Tangkap Pelaku Pembunuh Kakek

Aswin juga menyebut, dibandingkan dengan data nasional, tingkat pemalsuan uang Rupiah di wilayah Priangan Timur masih tergolong rendah selama periode Mei 2022 sampai April 2023.

Dalam periode tersebut rasio pemalsuan uang rupiah nasional sebesar 1 lembar. 1 lembar uang palsu daiam 1,000,000 lembar uang yang diedarkan. Sebagai upaya menjaga diri dari kejahatan uang palsu.

Untuk mengedukasi masyarakat Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk turut mengikuti gerakan cinta bangga paham rupiah dimana cinta rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah meIalui metode 3D.

Aswin menyebut, BI senantiasa merawat rupiah agar mudah dikenali keasliannya dan menjaga rupiah dari tindak pidana pemalsuan uang.

Baca Juga: Tega! Kurir Dibayar dengan Uang Palsu, Penerima Barang Tancap Gas

Dalam hal menemukan uang yang diragukan keasliannya, masyarakat dapat melakukan klarifikasi ke Kantor Bank Indonesia atau melalui bank terdekat, serta melaporkan kepada Kepolisian setempat apabila menemukan adanya tindak pidana pemalsuan uang rupiah di lingkungannya.***

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x