PRIANGANTIMURNEWS - Aktivis Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (PLHI) Kawasan Lingkungan Hutan dan Laut di Indonesia (KLHI) Tasikmalaya, Mugni Anwari menilai program prioritas Pj Wali Kota Tangani Sampah omong doang (Omdo).
Menurut Mugni PJ Wali Kota Tasikmalaya dalam menangani permasalahan sampah di Kota Tasikmalaya itu gagal karena belum dijadikan skala prioritas.
Indikator kegagalannya itu bisa dilihat dari kurangnya sarana dan prasarana.
Baca Juga: Mengerikan! Banjir Aliran Sampah Lintasi Jalur Irigasi Air di Wonomulyo, Sulawesi Barat
Kemudian pelayanannya tidak optimal, terutama pelayanan dalam pengangkutan. Jadi ini imbas dari kurangnya Sapras atau sarana dan prasarana termasuk anggaran.
Kurangnya Sapras dan anggaran jelas akan mengurangi pelayanan, karena saya juga melihat kendaraan yang ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selain sudah jelek juga kurang dan anggaran nya juga tidak maksimal.
"Jika anggaran nya yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Tasikmalaya terhadap Dinas LH kecil, dapat dipastikan tidak optimal, tetapi jika cukup pelayanan dan sarana dan prasarana pasti bisa optimalkan,"ujarnya.
Kekecewaan ini tumbuh setelah melihat kondisi sampah yang numpuk baik yang ada di pinggir jalan, mau pun di TPS Ciangir yang kian memburuk kondisinya.
Baca Juga: Waduh! Tiang dan Tong Sampah Malioboro Hazet Tasikmalaya Rusak, Buat Netizen pun Geram
"Kami sebagai aktivis lingkungan hidup mempertanyakan peran Pj.Wali Kota, kemana peran satgas sampah, buat apa CCTV hanya untuk pemborosan anggaran saja,"ujar Mugni.