Tetapi saran dan prasarana seperti mobil tidak pernah ditambah oleh pemerintah daerah.
"Betul saya tahu saat ini Pj Wali Kota juga sedang konsen terhadap Maggot. Tetapi Magot ini bisnis, memang magot ini untuk mengurangi debit sampah, tetapi jangan konsen disitu saja,"kata Mugni.
Saya melihat tidak semua orang paham terhadap peluang bisnis sampah, mereka tahu nya hanya membuang sampah saja, harusnya ada ide ide lain di topang dengan anggaran, jangan hanya mengandalkan babakti atau swadaya saja.
"Coba kalau magot ini figalakan di setiap RW ditopang dengan anggaran mungkin bisa selesai masalah sampah kita, tapi kalau sifatnya hanya seremonial tidak menyentuh, jangan harap bisa sukses,"ujar Mugni.
Mugni menambahkan, ingat soal pekerjaan tidak bisa berbicara sosial. Sekarang kesadaran sosial sudah mulai berkurang di masyarakat. Artinya harus ditopang dengan anggaran.***)