PRIANGANTIMURNEWS- Barcelona mencoba untuk bangkit dari kekalahan di El Clasico pertama musim ini melawan Real Madrid, dengan mengincar Rayo Vallecano pertengahan pekan ini.
Tapi kekalahan itu akan menghantui mereka untuk sementara waktu, seperti halnya kekalahan dari Real Madrid bagi tim Catalan. Permainan itu sendiri lebih dari yang diharapkan banyak orang, yang menyebabkan lebih banyak kekecewaan dengan hasilnya.
Beberapa pemain kalah lebih banyak daripada yang lain dengan kekalahan itu
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV pada Selasa, 26 Oktober 2021, Sinetron Suci Dalam Cinta Tidak Tayang Malam Ini
Memphis Depay
Penyerang adalah titik acuan bagi Barcelona dalam serangan, dan pencetak gol terbanyak mereka dengan empat atas namanya. Tapi dia diam di El Clasico, itu adalah pertandingan pertamanya melawan Real Madrid dan dia tidak memberi Thibaut Courtois apa pun untuk dilakukan. Terlebih lagi, gol pertama Real Madrid datang setelah dia kehilangan bola.
Luuk de Jong
Dia adalah orang yang dicari Ronald Koeman untuk mencari gol, tetapi dia miskin dan tampak gugup, tersesat, dan putus asa. Mau bagaimana lagi jika para penggemarnya sendiri bersiul ketika dia menguasai bola.
Baca Juga: Kebijakan Privasi Baru WhatsApp Mengharuskan Berhenti Bekerja pada 53 Jenis Ponsel Ini
Philippe Coutinho
Setelah masuk saat istirahat, dia tidak menawarkan apa-apa. Waktu teriknya di Barcelona terus berlanjut.
Jordi Alba
Bek sayap itu datang ke El Clasico setelah menjalani pertandingan Liga Champions yang bagus, tetapi ia kembali tampil buruk di Camp Nou. Dia bukan dirinya yang tak kenal lelah di sebelah kiri, mungkin karena ketidaknyamanan yang dia derita di kakinya.
Baca Juga: Jadwal Acara ANTV hari Selasa, 26 Oktober 2021, Jodoh Wasiat Bapak Tayang Lebih Awal
Frenkie de Jong
Gelandang Belanda itu sama sekali tidak menjadi dirinya sendiri musim ini, dan jauh dari level musim lalu. Dia adalah pemain kunci bagi Koeman, tapi dia tidak terlihat nyaman di tim ini.
Oscar Mingueza
Bek muda mengalami babak pertama yang mengerikan, dan dijalankan dengan kasar oleh Vinicius Junior. Dia kurang percaya diri, kecepatan, dan kekuatan. Dia tampak tidak pada tempatnya dan tidak bisa mengatasi ketika satu lawan satu dengan Brasil.***