Sebelum Menghakimi, Inilah 5 Hal Penting yang Harus Anda Ketahui Tentang European Super League

- 20 April 2021, 14:11 WIB
Pendiri dan Ketua European Super League , Florentino Perez.
Pendiri dan Ketua European Super League , Florentino Perez. /Twitter/@Goal/

PRIANGANTIMURNEWS- European Super League (Liga Super Eropa) saat ini telah bersiap untuk menjadi kenyataan setelah 12 klub terbesar di Eropa telah menyatakan setuju dan ikut serta dalam proyek tersebut.

Kompetisi ini siap untuk menjalani perubahan besar dalam dunia sepak bola. Beberapa tim top Eropa telah setuju untuk membentuk Liga Super di mana 15 klub pendiri dan 5 kualifikasi tahunan akan bersaing selama satu musim.

Saat ini 12 tim telah mendaftar untuk itu dan klub pendiri telah mengumumkan bahwa tiga lagi akan bergabung sebelum musim perdana dimulai pada bulan Agustus mendatang.

Baca Juga: Masya Allah, Ini Keutamaan Sholat Tarawih pada Malam ke-9

AC Milan, Arsenal, Atlético Madrid, Chelsea, Barcelona, ​​Internazionale, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham adalah 12 tim yang telah mendaftar hingga saat ini.

Dalam sebuah langkah yang sepenuhnya termotivasi secara finansial, sepak bola dapat menjadi sebuah kemapanan elitis melalui European Super League (Liga Super Eropa).

Penggemar sepak bola memiliki respon yang berbeda-beda tentang hal tersebut. Sebagian dari mereka ada yang mendukung upaya tersebut. Dan sebagiannya lagi mengecam.

Baca Juga: Berpuasa Bukan Halangan untuk Donor Darah

Baiklah. Sebelum kita menghakimi proyek tersebut dengan cara yang subjektif, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu 5 hal tentang European Super League tersebut.

1. 15 klub pendiri dan 5 klub kualifikasi akan bersaing dan kompetisi akan dimulai pada bulan Agustus

Tujuan utama Liga Super Eropa adalah untuk melawan sistem yang selama ini telah diterapkan Liga Champions UEFA, dan sistem pembagian uang yang diterapkan UEFA dan dinilai telah merugikan klub.

Sejauh ini, 12 tim telah sepakat untuk membentuk Liga Super. Dan UEFA beserta liga domestik juga telah melarang kepada pemain dari ke-12 tim tersebut untuk bermain di tempat lain sama sekali.

Baca Juga: Nggak Kapok-kapok, Rio Reifan Sudah 4 Kali Diciduk Polisi Karena Narkoba

Hal ini, pastinya akan menjadi bumerang bagi UEFA karena mereka akan kehilangan daya tarik mereka dalam sepak bola dengan bergabungnya klub-klub besar ke liga super.

Bagaimanapun, kompetisi ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Agustus dan semua pertandingan akan dimainkan pada pertengahan minggu.

Pada akhirnya, tim teratas dalam kompetisi akan bertanding di babak playoff untuk menentukan pemenangnya.

2. Format Liga Super Eropa

Liga akan memiliki dua grup yang masing-masing terdiri dari 10 tim. Setiap tim akan melawan semua tim lain dalam grup mereka dua kali, di kandang dan tandang. Semua pertandingan akan dimainkan pada pertengahan minggu.

Baca Juga: Nggak Kapok-kapok, Rio Reifan Sudah 4 Kali Diciduk Polisi Karena Narkoba

Empat tim teratas dari salah satu grup akan lolos ke babak sistem gugur. Babak sistem gugur akan dimulai dengan perempat final dua leg dan akan diikuti oleh semifinal dan final.

Pertandingan Liga Super Eropa akan dimainkan pada pertengahan pekan agar tidak mengganggu musim liga domestik karena klub-klub akan ambil bagian di dalamnya.

Dengan kata lain, Liga Super berusaha untuk mempertemukan tim-tim terbaik di dunia untuk memberikan hiburan di level tertinggi sepak bola kepada para penggemarnya.

3. Reaksi UEFA, FIFA, Liga Premier dll.

Pengumuman Liga Super Eropa mungkin dapat dikatakan tidak berjalan dengan cukup baik. Karena pada faktanya, fans dan federasi memiliki tanggapan yang berbeda-beda tentang proyek besar tersebut.

UEFA, Liga Premier, FIFA, Serie A, dan La Liga semuanya berada di halaman yang sama dan tidak menyetujui gagasan tersebut.

Baca Juga: Artis Rio Reifan Diringkus Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Bahkan mereka mengecam pada setiap klub yang melepaskan diri dan bergabung dengan Liga Super untuk dilarang bermain di dalam negeri dan internasional.

Klub yang bersangkutan akan dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia, dan pemain mereka dapat ditolak kesempatannya untuk mewakili tim nasional mereka.

Namun sayangnya, di sisi lain, para pendiri federasi tidak berfikir, bagaimana mungkin sepak bola akan menjadi menarik tanpa para pemain hebat dan klub besar seperti ke-12 klub yang telah bergabung dengan Liga Super.

Selain itu, Federasi juga tidak berfikir, bahwa selama ini, yang telah banyak menaikkan rating sepak bola ke level tertinggi adalah ke-12 klub tersebut.

4. Bagaimana reaksi penggemar sepak bola.

Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur dan Chelsea adalah tim Liga Premier yang telah mendaftar ke Liga Super Eropa.

Menegur langkah tersebut, Tottenham Hotspur Supporters Tottenham merilis pernyataan yang berbunyi:

“Kami selalu berusaha untuk mempertahankan posisi pragmatis keterlibatan dengan dewan THFC, bahkan dalam situasi yang paling sulit. Tapi cukup sudah. Dewan saat ini siap untuk mempertaruhkan reputasi klub dan masa depannya dalam mengejar keserakahan yang oportunistik."

Yah, tidak semua orang menentang gagasan itu. Beberapa fans, misalnya, percaya bahwa European Super League adalah langkah yang sangat tepat untuk kebaikan dan kesejahteraan klub di masa mendatang.

Sebagian fans juga ada yang berpendapat, bahwa selama ini UEFA tidak pernah bisa benar-benar memikirkan nasib dan masa depan klub yang ada.

5. Arti Liga Super Eropa untuk pertandingan ini

Rencana awal Liga Super Eropa sepertinya adalah untuk menggantikan Liga Champions UEFA. Namun, UEFA bersikeras bahwa tim yang ambil bagian dalam Liga Super akan dilarang bermain di dalam negeri.

Artinya, jika tim ingin bermain di Liga Super Eropa, mereka harus memilih untuk tidak bermain di kompetisi domestik.

Secara keseluruhan, mungkin ini bukan keputusan yang bagus untuk klub-klub besar. Tetapi di sisi lain ini juga akan lebih memberi kesehatan secara finansial kepada klub.

Baca Juga: Partai Kebangkitan Bangsa Retak, Gus Yaqut: Enggak Ada Wong PKB Kompak

Berhentilah bersikap naif. Sepak bola bukan hanya tentang olah raga, dan sepak bola juga bukan hanya tentang penggemar dan budaya yang memeliharanya.

Sepak bola juga bisnis. Para pemilik klub menanam saham bukan untuk bermain-main dan bersenang-senang. Mereka berbisnis. Dan mereka juga harus memikirkan bagaimana caranya merawat klub mereka agar tetap pada jalurnya dan tetap bisa memperkuat tim dengan pemain terbaik dan menyuguhkan pertandingan terbaik bagi penggemar.

Federasi harusnya bisa memahami hal ini dan bisa lebih mengerti pada segi ini, dan mengevaluasi kembali kebijakan mereka selama ini, agar mereka juga bisa memberikan keputusan yang lebih baik.

Bukan keputusan dan kebijakan yang hanya menguntungkan federasi, tetapi juga bisa menguntungkan klub yang bernaung di bawahnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x