Network
PRIANGANTIMURNEWS - Meskipun pernah 2 kali menjuarai UCL semasa menjadi pelatih, tetapi Pep Guardiola berpendapat kalau menjuarai EPL jauh lebih sulit.
Hal ini disebabkan karena di EPL harus menghadapi 19 klub lainnya. Sedangkan di UCL, hanya 4-8 klub saja yang dihadapi hingga final.
Dengan banyak nya pesaing di EPL, otomatis persaingan semakin ketat dan tidak seperti turnamen layaknya UCL meksipun status dan kompetitifnya juga berbeda.
Baca Juga: Proyek Ibu Kota Baru Indonesia Akan Dilanjutkan, Tidak Peduli Hasil Pemilu 2024
Terkadang di liga lain, 2-6 pekan sebelum liga selesai, klub juara sudah terlihat. Namun, di EPL jarang seperti itu, termasuk musim lalu.
Manchester City harus memastikan juara EPL setelah pekan terakhir dengan hasil unggul 1 poin dari Liverpool.
Lain halnya dengan UCL yang memang penentuan juaranya di final sehingga prediksi juara pun sedikit terlihat.
Hal serupa juga terjadi kepada Man. City pada musim 2011-2012 setelah mengunci gelar pada pekan terakhir lewat gol penentu Aguero.
Baik EPL ataupun UCL sama-sama kompetisi penting bagi Pep Guardiola. Namun, untuk melewati EPL, harus ada kerja keras, bahkan setiap hari.
