Network
PRIANGANTIMURNEWS - 2022 menandai 2 dekade sejak Timor Leste resmi berdiri sebagai negara independen yang memisahkan diri dari Indonesia.
Dari perspektif sepak bola, negara Timor Leste ini dekat akan imagenya selaku salah satu Timnas terculun sekaligus terkasar. Saat topskor sepanjang masa lalu bahkan cuma punya koleksi 7 gol.
Sistem sepak bola Timor Leste dikendalikan oleh federasi mereka, Federacao de Futebol de Timor Leste.
Status mereka sebagai bekas jajahan Portugis ditampakkan secara jelas dari penamaan federasi, klub, dan tentu pemain pengaruhnya kuat. Partai internasional resmi pertama Timor Leste adalah waktu kalah 2-3 dari Sri Lanka pada 21 Maret 2003.
Baca Juga: Ternyata Hal Ini yang Membuat Benjamin Sesko Dinilai Mirip dengan Erling Haaland!
Sistem Liga di Timor Leste sendiri masih semi pro, dan baru berdiri 2015 lalu. Sistem awalnya terdiri dari dua divisi dan turnamen domestik bernama 'Taca 12 de Novembro'.
Pada 2019 lalu, mereka kemudian bikin divisi 3. Klub tersukses divisi 1 sejauh ini adalah tim ibukota, Karketu Dili (2x juara). Mereka juga pernah diperkuat Titus Bonai dan Patrich Wanggai.
Walau Liganya baru ada di era 2010-an, sepak bola udah jadi olahraga populer di wilayah Timor Leste bahkan jauh sebelum merdeka, tepatnya sejak masih dijajah Portugal 1938 silam.
Bahkan, 2 klub di masa itu, yakni Sporting Benfica Dili dan Sporting de Timor udah nerapin sistem sosios, di mana suporter bisa ikut terlibat dalam penentuan kebijakan klub.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Begini Bedanya Pep Guardiola di Bayern Munchen dan Manchester City
Ngebahas sepak bola Timor Leste tampaknya kurang lengkap kalau gak ikut masukin cerita Miro Baldo Bento.
Eks striker Persija dan PSM ini adalah pemain Timnas Indonesia pada era 1998-2000, sebelum 'pindah' jadi warga Timor Leste ketika negaranya merdeka. Namanya naik ketika main di PSM, bisa juara Liga dan nembus quarter final Liga Champions Asia.
Selain Bento, pemain berbakat dari Timor Leste lainnya yang juga pernah lama mencicipi liga Indonesia adalah Joao Bosco Cabral.
Karier bek tengah satu ini memang gak sementereng Bento, tapi jangka waktu bermainnya cukup lama. Mereka sama-sama mengawali karier di Arseto pada 1992 dan pensiun di era 2010-an.
Timor Leste juga punya kerja sama kooperatif dengan Indonesia buat 'memajukan' sektor olahraganya. Pada 2012, penandatanganan pertama perjanjian ini dilakukan.
Baca Juga: Ini Hukum Pria Menikahi Perempuan yang Sedang Hamil Hasil Zina
Penandatanganan perjanjian terbaru dilaksanakan 2016 lalu, oleh Menpora yang menjabat waktu itu, Imam Nahrawi, setelah pakta sebelumnya habis masa berlaku pada 2015.
Ada satu film yang bisa ngasih insight soal sepak bola di Timor Leste, namanya "A Barefoot Dream."
Film produksi Korea Selatan ini diadopsi dari cerita nyata seorang pebisnis Korsel yang bisnisnya bangkrut, lalu terbang ke Timor Leste dan bikin SSB di sana.
Si pebisnis yang di masa mudanya sempat jadi pemain bola, ngelatih bocah-bocah di Timor Leste berbekal ilmu yang dia punya, meski dengan fasilitas seadanya.***
