Shin Tae yong Membuka Peluang Mengundurkan Diri dari Posisi Pelatih Timnas Indonesia, Jika...

- 12 Oktober 2022, 20:22 WIB
 Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong/Instagram @shintaryong7777
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong/Instagram @shintaryong7777 /

PRIANGANTIMURNEWS - Shin Tae-yong pelatih timnas Indonesia menyampaikan belasungkawa untuk tragedi Kanjuruhan, Malang.

Shin Tae-yong berbicara panjang lebar mengenai Tragedi Kanjuruhan dan tuntutan mundur ke Ketum PSSI, Mochamad Irawan.

Pelatih Korea Selatan itu membuka peluang resign dari posisi pelatih Timnas Indonesia.

Baca Juga: Rizky Billar Resmi Jadi Tersangka KDRT Terhadap Lesti Kejora

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022. Sebanyak 132 korban jiwa jatuh usai Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Tembakan gas air mata dari pihak kepolisian memicu situasi tak terkendali. Akibatnya, ratusan korban jiwa pun tak terhindarkan.

Enam tersangka sudah ditetapkan akibat Tragedi Kanjuruhan. Dirut PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, dan Panpel Arema FC, Abdul Haris, yang menjadi dua di antaranya.

Baca Juga: Tujuh Tanaman Dilarang Ditanam di Depan Rumah

Desakan mundur untuk Iwan Bule mengapung, sampai ada petisi mendesak agar dia segera meninggalkan jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Shin Tae-yong mengucap belasungkawa untuk korban tragedi Kanjuruhan. Pelatih 52 tahun itu akan mundur kalau Iwan Bule mundur.

Dilansir dari Instagram @shintaeyong7777 ia menulis belasungkawa atas kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan, Malang.

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan belasungkawa sekali lagi atas bencana yang terjadi di Kanjuruhan, Malang. Saya seorang pecinta sepak bola, suami dari seorang wanita dan ayah dari dua anak. Kami mengirimkan belasungkawa dan dukungan tanpa henti kepada para korban dan keluarga mereka," ujarnya.

Baca Juga: Mengerikan! Timnas Indonesia Menjalani Latihan Berat, Jelang Uji Coba Tanding dengan Negara Eropa

"Penghiburan saya tidak akan banyak membantu, tetapi saya akan mencoba yang terbaik dengan cara saya sendiri untuk memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang menderita ini. Saya pikir satu-satunya cara adalah mengembangkan sepak bola yang Anda sukai dan menghargainya dengan hasil yang baik," tambahnya.

"Presiden asosiasi adalah orang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dan diam-diam memberikan kekuatan dan dukungan terbaik untuk perkembangan sepakbola. Jika presiden asosiasi harus mundur dengan semua tanggung jawab, saya pikir saya juga harus berbagi wasiat. Karena jika rekan satu tim saya bertanggung jawab, saya pikir saya juga bertanggung jawab. Kami adalah satu tim." ucapnya.

Sepak bola tidak hanya sukses karena hanya 11 pemain di stadion yang sukses, tetapi bukan hanya karena staf kepelatihan yang baik, tetapi juga para pemain utama, calon pemain, staf pelatih, ofisial, seluruh anggota asosiasi, dan presiden. asosiasi semua harus menjadi satu.

"Saya selalu berpikir bahwa kesuksesan adalah sepak bola. Itulah filosofi sepakbola saya. Sepak bola adalah olahraga yang tidak bisa dimenangkan oleh satu orang saja." katanya.

Baca Juga: Bobotoh Dibuat Menyesal! Robert Alberts Bakal Bergabung dengan Negeri Sembilan Footbal Club, Inilah Faktanya

"Sejak datang ke Indonesia pada tahun 2020, kami telah mengembangkan sepak bola bersama Anda. Ini adalah pencapaian yang saya buat bersama presiden PSSI, fans dan pemain yang memilih saya," lanjutnya.

"Dalam hal itu, sangat disayangkan bahwa semua tanggung jawab ada pada presiden asosiasi. Saya pikir orang yang mengembangkan dan mengembangkan sepakbola Indonesia dapat menangani situasi dengan baik. Saya akan melakukan yang terbaik untuk secara aktif mempromosikan sepak bola Indonesia."

"Terakhir, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban para korban di Kanjuruhan Malang, keluarga mereka dan seluruh Indonesia," tuturnya.***



Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @shintaeyong7777


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah