1.Agar peserta didik tidak tergantung pada lembaga bimbingan belajar untuk persiapan tes
2.Agar peserta didik tidak perlu khawatir akan keharusan untuk menghafal konten
3.Agar orang tua tidak terbebani tanggungan finansial tambahan untuk bimbingan belajar peserta didik
4.Agar guru berfokus pada pembelajaran yang bermakna, holistik dan berorientasi pada penalaran bukan hafalan
5.Agar guru percaya diri bahwa pembelajaran sesuai kurikulum sudah cukup dalam menyiapkan peserta didik untuk menghadapi seleksi masuk PTN
Dengan demikian skema seleksi menjadi lebih adil dan setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk sukses pada jalur seleksi nasional berdasarkan tes.
Baca Juga: TKA Akan Dihapuskan dari UTBK SBMPTN 2023, Ini Alasan Mendikbudristek Nadiem Makarim
Nadiem Makarim juga menambahkan bahwa nantinya akan ada tiga jenis seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, yaitu:
1. Seleksi nasional berdasarkan prestasi:
Indikator pemeringkatan untuk menerima mahasiswa didasarkan pada minimal 50% rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran
maksimal 50% komponen penggali minat dan bakat
nilai rapor maksimal 2 mata pelajaran mendukung program studi; dan/atau
prestasi; dan/atau portofolio (untuk program studi seni dan olahraga)
2. Seleksi nasional berdasarkan tes
Berisi tes skolastik (tanpa tes mata pelajaran) yang mengukur:
a. potensi kognitif
b. penalaran matematika