Serikat Pekerja Myanmar Kembali Mogok kerja saat Tindakan Keras Myanmar Kian Meningkat

- 8 Maret 2021, 11:52 WIB
Para buruh bubar setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan ke pengunjuk rasa di Nyaung-U, Myanmar, 7 Maret 2021
Para buruh bubar setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan ke pengunjuk rasa di Nyaung-U, Myanmar, 7 Maret 2021 /Reuter/

PRIANGANTIMURNEWS – Serikat Pekerja Myanmar kembali melakukan mogok kerja pada Senin, 8 Maret 2021. Tujuannya untuk menekan ekonomi negara tersebut dan menambah tekanan pada penguasa militer barunya.

Hal ini dilakukan karena mereka melihat meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pasukan militer terhadap pendemo hingga melakukan penggerebekan malam hari yang memperbarui seruan untuk protes semakin meningkat.

Para saksi melaporkan suara tembakan dan granat kejut di berbagai bagian ibu kota komersial Yangon pada malam hari, sementara media pemerintah pada hari Senin mengatakan pasukan keamanan menjaga kehadiran di rumah sakit dan universitas sebagai bagian dari upaya untuk menegakkan hukum.

Baca Juga: Pejabat dari Partai Suu Kyi Meninggal dalam Tahanan di Myanmar

Setidaknya sembilan serikat pekerja yang mencakup sektor-sektor termasuk konstruksi, pertanian dan manufaktur meminta "semua orang Myanmar" untuk menghentikan pekerjaan guna membalikkan kudeta 1 Februari dan memulihkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Membiarkan bisnis dan kegiatan ekonomi terus berlanjut akan membantu militer "karena mereka menekan energi rakyat Myanmar", katanya dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah waktu untuk mengambil tindakan untuk membela demokrasi kita sekarang," katanya.

Baca Juga: Viral, Pencuri Kembalikan Motor Hasil Curanmor dengan Warna yang Berbeda dan Sepucuk Surat

Kelompok perempuan menyerukan gerakan Htamain (Sarung) untuk memobilisasi kekuatan dan menandai Hari Perempuan Internasional sambil mengecam junta.

Beberapa protes terbesar dalam beberapa pekan terakhir terjadi pada hari Minggu, dengan polisi menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi di Yangon, kota utara Lashio dan aksi duduk oleh puluhan ribu orang di kota terbesar kedua Mandalay.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah