PRIANGANTIMURNEWS- Kerumunan besar kembali terjadi di Myanmar pada hari Minggu, 21 Februari 2021.
Kerumunan tersebut merupakan aksi unjuk rasa yang menantang episode paling berdarah dari kampanye demokrasi pada hari sebelumnya, ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa, hingga menewaskan dua orang.
Militer tidak mampu memadamkan demonstrasi dan kampanye pembangkangan sipil terhadap kudeta dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan lainnya, bahkan dengan janji pemilihan baru dan peringatan keras terhadap perbedaan pendapat sekalipun.
Baca Juga: Elegan dan Cantik, Ini 11 Bahan Kain untuk Gamis dan Hijab
Menurut seorang saksi mata, puluhan ribu orang berkumpul di kota kedua Mandalay, tempat terbunuhnya 2 orang Pendemo tersebut pada hari Sabtu.
"Mereka membidik kepala warga sipil tak bersenjata. Mereka membidik masa depan kami," kata seorang pengunjuk rasa sebagaimana dikutip dari laporan Reuters.
Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun "demonstrasi yang melanggar hukum, penghasutan kerusuhan dan kekerasan, pihak berwenang terkait melakukan pengekangan sepenuhnya melalui penggunaan kekuatan minimum untuk mengatasi gangguan".
Baca Juga: Tiga Pengedar Sabu-sabu Ditangkap Satreskrim Polres Sumedang
Ia juga menambahkan bahwa mereka menjaga keamanan publik sejalan dengan hukum domestik dan internasional. praktek. Di kota utama Yangon, ribuan anak muda berkumpul di tempat yang berbeda untuk meneriakkan slogan dan bernyanyi.